Tidak Gentar Suarakan Bebaskan Jrx SID, Massa Simpatisan JRX tetap lakukan Demo

MENARAnews.com, Denpasar (Bali) – Hari ini merupakan sidang lanjutan perkara dugaan ujaran kebencian dengan terdakwa, I Gede Ary Astina alias Jerinx (JRX), dengan menghadirkan saksi ahli dari tim penasihat hukum Jerinx di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, Kamis (22/10/2020).

Seperti biasa saat jadwal persidangan JRX, aparat keamanan menjaga ketat  disekitar PN Denpasar sejak pagi hari.

Puluhan massa simpatisan JRX SID tampak melakukan di titik nol kota Denpasar tepatnya di patung Catur Muka.

Dalam aksinya simpatisan JRX SID membentangkan spanduk bertuliskan “Bebaskan JRX SID” dan melakukan orasi menuntut agar JRX SID dibebaskan.

Ngurah Jesen, selaku simpatisan JRX SID, mengatakan dalam orasinya, pemberitaan di berbagai media jelas terungkap bahwa semua saksi dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan tidak satupun dari mereka berniat memenjarakan JRX. Sebab menurut mereka JRX adalah orang baik.

Massa Aksi Suarakan Pembebasan JRX

“Lalu untuk apa JRX Ditahan dan di paksa tinggal dibalik jeruji?,” tanyanya.

Tak sampai disitu, Ngurah Jesen juga mempertanyakan, apabila IDI saja mengakui tidak ingin memenjarakan JRX lalu mengapa jaksa ngotot mendakwa JRX. Terlebih menggunakan pasal karet dari UU ITE.

“Ini sangat jelas bahwa ada upaya pembungkaman terhadap pribadi yang kritis, terhadap orang yang berpendapat. Padahal berpendapat jelas dilindungi oleh kontstitusi, jadi tidak ada alasan lagi untuk memenjarakan JRX SID, Bebaskan JRX SID!,” serunya.

Seperti diketahui bahwa setiap kali simpatisan JRX SID melakukan aksi-aksi damai mendukung JRX, selalu saja muncul respon yang represif dari aparat. Entah dalam aksi unjuk rasa damai, hingga bagi-bagi pangan gratis pun dibubarkan oleh aparat.

Ngurah Jesen memastikan bahwa massa simpatisan JRX tidak akan pernah gentar untuk selalu melakukan aksi-aksi menuntut pembebasan JRX SID.

“Kami akan terus melakukan aksi untuk menuntut agar JRX SID dibebaskan, Bebaskan JRX SID !,” tegasnya.

Setelah melakukan orasi, mereka membubarkan diri dengan tertib.

“Tolong sampaikan pesan kami kepada bapak aparat keamanan ya. Aksi kami selalu damai. Tidak seharusnya aparat bertindak represif,” ucap salah seorang dari mereka kepada awak media sambil menghidupkan sepeda motornya.(*)

Editor: N. Arditya