Kunker Ke Bukittinggi, FKUB Cimahi Nilai Hubungan Antar Agama Di Bukittinggi Harmonis

MENARAnews, Bukittinggi (Sumatera Barat) – Forum Komunikasi Umat Beragama Kota Cimahi melakukan Kunjungan Kerja ke Kota Bukittinggi. Rombongan berjumlah 26 orang itu diterima oleh Asisten II Setdako Bukittinggi beserta SKPD terkait, Jumat (17/11) di Hall Balaikota Bukittinggi.

Pimpinan Rombongan Kajari Kota Cimahi, Harjo mengatakan, rombongan terdiri dari unsur Kajari, Kemenag Kota Cimahi, Ketua FKUB, Dewan Pembina MUI, NU, Persis, perwakilan Islam, Hindu, Kristen, Katolik sebagai anggota FKUB dan unsur Kesbang. Harjo mengatakan kunjungan kerja FKUB Cimahi berkaitan dengan berjalannya FKUB di Bukittinggi.

“Antara Bukitinggi dengan Cimahi ada kesamaan, yaitu kesamaan cuaca dan keberagaman. Kota Cimahi telah mendapat informasi keharmonisan antar agama yang ada di Bukittinggi. Karena itu Cimahi ingin melihat langsung bagaimana pelaksanaannya di lapangan,” ucapnya.

Sementara itu, Asisten II Setdako Bukittinggi, Ismail Johar dalam sambutannya mengatakan, luas wilayah Bukittinggi adalah 25 km², sedangkan yang bisa dibangun hanya 19 km² dan selebihnya adalah ngarai. Ismail mengakui, Bukittinggi cukup beragam, karena itu koordinasi sangat penting di Bukittinggi. Setiap isu yang rentan segera ditindak lanjuti, sehingga tidak membesar dan mengganggu aktivitas kota.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua FKUB Bukittinggi, Buya H. Salman mengatakan, jumlah anggota FKUB Bukittinggi adalah 17 orang. Pihaknya juga menjelaskan falsafah di Sumatera Barat.

“Sumbar memiliki falsafah, yaitu Adat Basandi Syarak Syarak Basandi Kitabullah. Selain itu, ada juga falsafah Tali Tigo Sapilin. Tidak bisa dipisah antara pemuka agama dan tokoh masyarakat. Hal itu juga masih sangat erat di Bukittinggi.  Dialog selalu dilakukan secara dua arah, tidak selalu formal tapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Setiap ada persoalan dilakukan dialog sehingga jikapun ada gesekan dapat diatasi dengan musyawarah dan mufakat. Oleh karena itu, FKUB Bukittinggi mendapatkan penghargaan FKUB tergiat tingkat Provinsi Sumbar tahun 2017,” jelasnya.

Di lain pihak, Kemenag Kota Bukittinggi Abrar Munanda mengatakan, kedepan pihaknya merencanakan akan menggelar kegiatan kemah pemuda FKUB. Abrar mengakui pertemuan FKUB cukup unik, tidak harus di gedung, tapi sambil minum kopi di warung kopi bisa dipakai untuk tempat dialog menyelesaikan masalah. Secara kelembagaan Kemenag juga mensosialisasikan keberadaan FKUB ke berbagai elemen, seperti sosialisasi anti radikalisme. (AD/ril)