Pasar Aur Kuning Terbakar, Wagub Sumbar : Segera Relokasi Agar Ekonomi Pedagang Pulih

MENARAnews, Bukittinggi (Sumatera Barat) – Belum genap sebulan setelah dilanda kebakaran pada 30 Oktober 2017 di Pasar Atas Bukittinggi, warga Bukittinggi kembali dihebohkan dengan peristiwa serupa yang kini terjadi di Pasar Aur Kuning Bukittinggi, Jum’at (17/11).

Dikabarkan, api melahap bagian tengah pasar sejak pukul 04.30 WIB. Sedikitnya 20 pemadam kebakaran telah diturunkan, namun hingga pukul 10.30 WIB, api di bagian lantai 1 belum bisa dipadamkan. Bahkan gumpalan asap masih tebal terlihat di atas pasar.

Nyiak Angguik (60) dan Yun (40), petugas ronda malam di lokasi kejadian yang menjadi saksi mata detik-detik kebakaran pusat grosir terbesar di Sumatera Barat tersebut, melihat sekitar pukul 04.30 WIB api sudah membesar di 3 tiitk lantai dasar bangunan tahap II pasar konveksi Aur Kuning. Selanjutnya api dengan cepat menjalar ke lantai 2 bangunan tahap II pasar konveksi Aur Kuning Kota Bukittinggi.

“Melihat api yang semakin besar, kami lantas melaporkan kejadian tersebut kepada Satpam Pemda, Afrineldi, kemudian kami berusaha memadamkan api menggunakan racun api. Namun, karena api dengan cepat membesar, maka kami segera menghubungi pemadam kebakaran,” tuturnya.

Mendengar kabar tersebut, Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit langsung mengunjungi lokasi kebakaran di Pasar Aur Kuning yang didampingi oleh Wakil Walikota Bukittinggi, Irwandi. Pihaknya meminta kepada Pemko Bukittinggi untuk segera memeriksa bangunan yang dibangun sebelum tahun 1980. Hal tersebut bertujuan untuk mengeliminir terjadinya kebakaran yang diakibatkan oleh arus pendek listrik.

Dikatakan Wagub Sumbar, bahwa untuk sementara pedagang akan direlokasi ke bagian belakang Blok J Pasar Aur Kuning.

“Rencana untuk pemindahan, melihat bagian belakang Blok J ada ruang yang kosong, kemungkinan pedagang akan dipindahkan ke sana. Pemko Bukittinggi perlu segera merelokasi pedagang agar mereka dapat segera berdagang kembali,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Walikota Bukittinggi Irwandi mengatakan, dengan adanya kebakaran di Pasar Aur Kuning, DPRD Bukittinggi telah menunda finalisasi APBD 2018 yang direncanakan hari ini akan disahkan. Selain itu Pemkot juga akan segera mengambil tindakan sehingga pedagang Pasar Aur dapat segera berjualan.

“Tentunya akan terdapat beberapa perubahan dalam APBD 2018, dan rencananya juga akan memasukkan anggaran untuk relokasi Pasar Aur Kuning. Dan juga Pemko Bukittinggi akan segera merapatkan dengan SKPD terkait, sehingga penanganan relokasi pedagang Pasar Aur Kuning dapat segera dilaksanakan dan mereka dapat berdagang kembali,” katanya.

Menurut Irwandi, hal yang perlu menjadi evaluasi dari kebakaran di Pasar Aur Kuning adalah tidak tersedianya akses bagi mobil pemadam kebakaran sehingga menghambat proses pemadaman api.

“Ini jadi evaluasi bagi kami bagaimana penataan fasilitas umum ke depan harus ada akses yang bisa memudahkan petugas lewat apabila kebakaran terjadi,” katanya.

Sementara itu, Kapolres Bukittinggi, AKBP Arly Jembar Jumhana ketika dimintai keterangan menjelaskan, bahwa pihaknya masih belum dapat menjelaskan penyebab kebakaran di Pasar Aur Kuning. Namun demikian, kerugian diperkirakan sekitar puluhan miliar.

“Hingga Jum’at sore, petugas Damkar masih melakukan pendinginan di area kebakaran dan kondisi di dalam masih berasap. Tim Inafis dari Polres Bukittinggi dan Polda Sumbar sudah datang, dam kami masih menunggu proses pendinginan sehingga belum bisa masuk ke lokasi. Diperkirakan kerugian mencapai 85 miliar, melihat dari perhitungan kasar jumlah barang-barang dagangan yang habis terbakar. Namun angka tersebut masih tentatif, dan mungkin bisa saja bertambah,” ujarnya.

Berdasarkan data dari Posko BPBD Bukittinggi, data toko dan lapak di Pasar Aur Kuning sebanyak 3.909. Dari jumlah tersebut, sebanyak 64 toko dan 900 lapak bulanan hangus terbakar. Berdasarkan pantauan Menaranews.com, api sudah dapat dipadamkan sekitar pukul 11.00 WIB, namun demikian petugas pemadam kebakaran terus melakukan pendinginan di area kebakaran hingga pukul 17.30 WIB. (AD)