MENARAnews.com, Denpasar (Bali) – Tahun 2019, kinerja ekonomi Bali tercatat tumbuh melambat, dengan persentase pertumbuhan hanya mencapai 5,63 persen (yoy) atau melambat dibandingkan 2018 yang tumbuh sebesar 6,33 persen (yoy). Sedangkan kinerja perekonomian Bali pada triwulan IV 2019 tumbuh sebesar 5,51 persen (yoy) atau meningkat dibanding triwulan III 2019 yang sebesar 5,34 persen (yoy).
“Memasuki triwulan IV tahun 2019, perekonomian Bali tumbuh terakselerasi, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Kinerja perekonomian Bali pada triwulan tersebut juga tetap tumbuh lebih tinggi dibandingkan nasional,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali Trisno Nugroho, Kamis (6/2/2020).
Sambung Trisno, pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2019 masih lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional di periode yang sama yaitu 4,97 persen (yoy). Pertumbuhan ekonomi Bali triwulan IV didorong oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi makanan minuman (akmamin) yang tercatat tumbuh 6,03 persen (yoy), lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya yaitu 5,54 persen (yoy).
Peningkatan kinerja penyediaan akmamin tersebut sejalan dengan tingginya angka pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali pada periode tersebut. Harga tiket pesawat angkutan udara juga sudah mulai turun sehingga mendorong peningkatan kunjungan wisatawan domestik.
Kondisi ini disebabkan oleh datangnya masa liburan Natal dan tahun baru. Peningkatan kinerja ekonomi Bali, juga didukung oleh meningkatnya kinerja industri pengolahan.
Sedangkan dari sisi permintaan, konsumsi pemerintah pada triwulan IV 2019 tercatat tumbuh sebesar 10,40 persen (yoy), meningkat signifikan dibanding triwulan sebelumnya yang mengalami kontraksi -2,55 persen.(DI)
Editor: N. Arditya