Wabup Minta Pembangunan dari Bankeu Dipercepat

MENARAnews, Pandeglang (Banten) – Wakil Bupati Pandeglang Tanto Warsono Arban melakukan inspeksi mendadak ke Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pandeglang dalam rangka memantau capaian pelelangan.

Wabup Tanto menemukan masih terdapat 3 paket bermasalah akibat terkendala dengan 2 paket tidak memiliki pemenang lelang dan 1 paket gagal lelang karena masih ada spesifikasi yang tidak memenuhi syarat

Demikian dikatakan Wakil Bupati Pandeglang Tanto Warsono Arban usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pandeglang, (3/07/2019)

Tanto meminta ULP untuk mempercepat pelelangan pada pekerjaan fisik yang bersumber dari Bantuan Keuangan (Bankeu) Provinsi Banten.

Hal itu untuk menghindari adanya keterlambatan pelaksanaan pekerjaan fisik. Soalnya menurut Tanto, jumlah pekerjaan yang harus dituntaskan tahun ini mencapai 42 paket pekerjaan.

Sedangkan memasuki semester kedua, belum ada satu pun pekerjaan yan terlaksana. Padahal batas waktu pengerjaan hanya 90 hari dan 120 hari kerja. Hal itu dilontarkan Tanto saat Sidak kantor ULP Rabu (3/7/2019) siang.

“Saya sudah tekankan untuk yang 120 hari kerja ini (supaya) di kejar,” tekan Tanto.

Tanto menerangkan, persoalan muncul bukan cuma dari pedoman Juklak dan Juknis Bankeu yang terlambat, namun juga kekeliruan usulan yang diajukan berbeda dengan yang disetujui oleh Pemprov Banten.

“Contoh halnya dari kita usulkan pembangunan jalan Rp5 miliar, perencanaanya sudah ada. Ternyata pas di-acc sesuai dengan kemampuan Provinsi hanya Rp3 miliar, otomatis ada perubahan,” ujarnya.

Menurutnya, hal itu karena Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pengelola Bankeu tidak mempunyai perencanaan alternatif. Sehingga saat usulan pertama tidak sesuai, maka harus membuat perencanaan ulang. Sedangkan batas waktu semakin terbatas.

Tanto khawatir bila Bankeu tidak terserap, maka nantinya APBD Pandeglang lah yang harus menggantinya.

“Itu kan jadi beban kita. Lelang tahun lalu itu kan ada. Makanya yang 120 hari kita kejar sekarang, bulan ini harus tayang agar tidak terjadi lagi (keterlambatan). Itukan membebani APBD kita. Sekarang APBD kita kurang, apalagi dengan beban itu bantuan keuangan provinsi,” terangnya.

Namun begitu Tanto mengaku bersyukur beban Pemkab mulai berkurang karena lelang yang berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan APBD murni 2019, sudah hampir rampung.

“Hanya ada dua pekerjaan yang mengalami masalah karena faktor eksternal. Pertama, Dua lelang itu tidak ada pemenangnya dan satu lagi gagal lelangnya. Ada salah satu spesifikasi yang tidak memenuhi syarat. Kini mulai proses lelang, InsyaAllah tepat waktu,” bebernya. (IN)