Pariwisata Carita Dinilai Masih Terpuruk Akibat Pemkab Tak Beri Contoh

MENARAnews, Pandeglang (Banten) – Anjloknya kunjungan wisatawan ke kawasan Pantai Carita pada musim libur lebaran kemarin, disebabkan oleh kurangnya wujud kepedulian pemerintah dalam memulihkan industri pariwisata pasca bencana tsunami Selat Sunda akhir tahun lalu.

Bahkan pemerintah sendiri dinilai tidak memberi contoh yang baik untuk meyakinkan masyarakat bahwa Selat Sunda kini sudah aman. Pemerintah melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) nya, kurang memprioritaskan agenda kedinasan di Carita.

“Jangan sampai kita terus-menerus mempromosikan agar wisatawan datang ke Carita, akan tetapi kita sendiri sama sekali tidak memberikan contoh. Jadi baiknya, jangan seperti kemarin-kemarin malah rapat di Anyer, harusnya rapat-rapat semua OPD di Carita. Tentu saja hal itu juga bagian membantu meyakinkan bahwa Carita sudah aman,” jelas Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Pandeglang, Yangto, (12/6/2019).

Dirinya mengatakan, pemerintah mempromosikan Selat Sunda aman, tetapi rapat-rapat masih dilakukan di daerah lain. Bahkan sekelas HUT Pandeglang saja, tidak menitikberatkan dikawasan terdampak tsunami. Padahal kala itu, Pemkab mengangkat tema Selat Sunda Aman. Maka dari itu, wajar saja masyarakat masih was-was untuk mendatangi area pantai.

“Kan banyak wisatawan yang tidak datang dan menginap kesana (Carita,red) dikarenakan masih was was. Tentu saja kondisi ini harus mendapatkan perhatian serius, dan dapat bisa menyakinkan para wisatawan bahwa Carita sudah aman,” katanya.

Oleh karenanya, Yangto menuntut keseriusan eksekutif dalam mengembalikan perekonomian di Carita. Dinas Pariwisata didesak agar lebih aktif menyelenggarakan event-event yang bisa menarik kembali animo wisatawan mengunjungi pantai utara Pandeglang.

“Memang semua pihak harus duduk bareng untuk memulihkan kondisi dan menghilangkan rasa ketakutan para wisatawan. Tetap saya pikir yang harus berperan aktif itu dinasnya (Dispar), karena kan anggaran disitu lumayan besar untuk melakukan promosi wisata yang ada di Pandeglang,” tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Pandeglang, Fery Hasanudin mengklaim bahwa sejak kejadian becana tsunami, pihaknya selalu fokus melakukan pembenahan di seluruh wilayah yang terdampak.

“Hingga saat ini, kami masih terus melakukan pemulihan di wilayah wisata pantai yang ada di Pandeglang. Ya, salah satunya yang terus kami promosikan itu pantai Carita,” akunya.

Bukan cuma itu, pemerintah juga sudah memberi insentif terhadap seluruh pengusaha hotel dan tempat-tempat wisata. Insentif itu perizinan termasuk insentif retribusi. Dengan kebijakan tersebut, pemilik rumah makan dan penginapan yang terdampak, diberi toleransi untuk membayar pajak hanya setengah harga.

“Jadi insentif itu semisal harus bayar sekian untuk retribusi, akan tetapi kami berikan insentif sebesar 50 persen. Itu juga bagian dari upaya kami dalam mengurangi beban semua pengusaha yang terdampak tsunami,” tandas Fery. (IN)