ForBali Tabur Bunga, Tanda Matinya Suara Perwakilan Rakyat

MENARAnews.com, Denpasar (Bali) – Kekecewaan atas sikap bisu DPRD Bali, menurunkan ratusan massa aksi Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa (ForBALI) kembali memperjuangkan keberlangsungan Bali, di Depan Kantor DPRD Bali, Minggu (23/6/2019).

Dalam aksi kali ini, massa mengungkapkan kekecewaan dengan aksi teatrikal Bangke Maong untuk DPRD Bali. Sebuah bangke maong yang disimpan dalam keranda jenazah diusung mengitari jalan yang diikuti alunan musik angklung Bali.

Seorang peserta dari komunitas Leak Sanur menuntun parade budaya dengan orasinya yang mistis. Kemudian muncullah 4 rangda yang mengoyak-ngoyak bangke maong yang berisikan spanduk bertuliskan “Turut Berduka Cita Atas Matinya Perwakilan Suara Rakyat”.

Spanduk tersebut kemudian ditancapkan di bawah baliho DPRD Bali yang berada di sisi kanan gerbang, dilengkapi pula dengan karangan bunga duka cita. Dan dilanjutkan dengan sesi tabur bunga di halaman depan kantor DPRD Bali.

Koordinator ForBALI, Wayan Gendo Suardana mengatakan selama 6 tahun ForBALI bergerak, Ketua DPRD Bali, Adi Wiryatama tak pernah sekalipun menampakkan batang hidungnya untuk turun berdialog dengan rakyat.

“Selama ini dia hanya tampak punggung saja, gak pernah sekalipun ketemu sama kami,” ungkapnya.

Sebab itu, aksi menggotong mayat hingga tabur bunga duka cita ditampilkan sebagai simbol kekecewaan rakyat. Sebagai kritik bahwa nurani wakil rakyat sudah mati.

“Layaknya mayat yang tidak berguna, sudah waktunya dikubur dan ditabur bunga,”paparnya.

Dilanjutkan, aksi ini akan terus digelar hingga Ketua DPRD datang dan mau berdialog dengan pihaknya. Menagih janji yang pernah dilantangkan oleh Adi Wiryatama, bahwa dirinya meneguhkan diri untuk segera mengeluarkan surat resmi penolakan reklamasi.

ForBALI menuntut DPRD Bali agar segera menyatakan sikap dan menggelar rapat paripurna memutuskan menolak reklamasi, serta mendesak agar seluruh anggota fraksi menyepakati hal yang sama dan mewujudkan hal ini melalui keputusan-keputusan politik.

“Akan terus menyasar DPRD Bali, sampai mereka bersuara, sampai Adi Wiryatama menemui rakyat sebagai Wakil Rakyat,” tutupnya.(DI)

 

Editor: N. Arditya