Bali Kembali Keluarkan Himbauan Penghentian Internet Selama 24 Jam

MENARAnews.com, Denpasar (Bali) – Menjelang Perayaan Hari Suci Nyepi, segala persiapan untuk menjaga keamanan dan kekhusyukan beribadah serta kerukunan umat beragama. Mengingat Perayaan Nyepi tahun ini bertepatan dengan tahun politik tentunya Pemerintah Daerah bersama segenap elemen masyarakat berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga keamanan dan ketenangan selama prosesi Nyepi berlangsung.

Dalam mewujudkan hal tersebut Pemerintah Daerah, Majelis – majelis Keagamaan, Aparat Keamanan dan Perangkat Desa bersama – sama membuat himbauan – himbauan dalam lembar seruan bersama yang berisi 9 ketentuan yang telah disepakati dan disetujui bersama.

Dalam seruan tersebut, terdapat 1 ketentuan yang dirasa cukup unik, yaitu penghentian internet selama 24 jam. Menanggapi hal tersebut, Wakil MUDP Prov. Bali, Dr. Gusti Made Ngurah, yang ditemui langsung dirumahnya, mengatakan bahwa ketentuan ini sebelumnya sudah pernah diberlakukan di tahun 2018 dan berhasil membantu umat Hindu dalam menjalankan Catur Brata Penyepian.

“Pemberhentian internet selama 24 jam selama perayaan Nyepi sudah diterapkan pada perayaan Nyepi tahun lalu. Hal ini dilakukan untuk mendukung umat Hindu dalam menjalankan Catur Brata Penyepian,” ujarnya, Rabu (20/2/2019).

Beliau juga menambahkan bahwa meskipun internet akan dimatikan selama 24 jam saat Nyepi, namun untuk Rumah Sakit dan fasilitas publik yang dianggap vital diberlakukan dispensasi dalam pengoperasiannya.

“Meskipun internet akan dimatikan selama 24 jam, pada Rumah Sakit dan fasilitas publik akan diberlakukan dispensasi, mengingat perlunya penanganan khusus bagi orang yang sakit,” tambahnya.

Calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) 2019-2024 untuk Bali tersebut juga berharap unsur – unsur politik untuk tidak menganggu makna perayaan Nyepi dalam arak-arakan Ogoh – ogoh nanti.

“Itu sudah dilarang, ogoh – ogoh tidak boleh menyingung SARA dan politik. Sudah ada aturan terkait kriteria ogoh – ogoh yang boleh dibuat dan diikutkan lomba. Semoga tidak ada penyusup – penyusup (kelompok politik) yang memanfaatkan momen perayaan agama ini,” tegasnya. (DA)

 

Editor : N.Arditya.