Bapenda Bali Atensi Penerimaan Pajak Dari Sektor Kendaraan

MENARAnews.com, Denpasar (Bali) – Target capaian pajak pada sektor kendaraan menjadi perhatian tersendiri bagi Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Bali dalam memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hal ini diungkapkan Kepala Bapenda Provinsi Bali, I Made Santha, saat ditemui di kantornya, Jalan Tantular, Renon, Denpasar, Jumat (20/07/2018).

Pada tahun 2016 realisasi PAD sebesar 3.041.192.945.534,15, atau 95,88%, dari target 3.171.734.921.968,73. Sementara itu ditahun berikutnya realisasi PAD sebesar 3.397.274.609.373,75, atau 95,99%. “Kondisi ini tentu menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi kami dalam mempertahankan nilai tersebut dipenghujung tahun 2018 nanti”, jelas I Made Santha.

Mengenai Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dikaitkan dengan tumbuhnya Kendaraan Bermotor selama carrying capacity memadai dan hasil kajian masih memungkinkan maka masih ada harapan bagi Pemprov Bali. Sesuai dengan Undang-Undang 28 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan bahwa Bapenda memiliki 5 kewenangan dibidang Pajak Daerah, yaitu: PKB, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), Pajak Bahan Bakar, Pajak Air Permukaan dan Pajak Rokok. “Dari 5 kewenangan tersebut sekitar 80% bersumber dari PKB,sehingga PKB menjadi skala prioritas untuk memenuhi pundi-pundi Pendapatan Daerah” jelasnya.

“Kaitannya pertumbuhan kendaraan bermotor dengan kemacetan lalu lintas dan carrying capacity merupakan kewenangan Dinas Perhubungan dimana terdapat manajemen rekayasa lalu lintas dan zona-zona tertentu yang menjadi titik kemacetan”, sebutnya.

Upaya yang dilakukan Bapenda dalam mencapai target PAD adalah melihat potensi kondisi yang sudah ada baik menekan piutang pajaknya maupun melakukan upaya-upaya baru (jemput bola/door to door untuk menurunkan piutang, penambahan gerai Samsat pembantu, Samsat Keliling).

“Sepanjang carrying capacity masih memungkinkan maka berharap masyarakat di Bali termotivasi bergerak dalam bidang otomotif dan kendaraan niaga maupun operasional di Bali menggunakan kendaraan dengan tahun pembuatan yang baru karena Bali merupakan destinasi pariwisata dunia,” pungkas I Made Santha. (NN)

Editor: N. Arditya