MENARAnews.com, Denpasar (Bali) – Menambah pasokan konsumsi atau kebutuhan beras di Bali maka Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali siapkan 300 ton beras. Pengadaan beras tersebut berasal dari program Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) tahun 2017 lalu, kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di 6 kabupaten/kota di Bali, Buleleng, Tabanan, Karangasem, Badung, Jembrana dan Gianyar.
Beras PUPM tersebut merupakan salah satu alternatif pilihan beras konsumsi untuk masyarakat, hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi I Wayan Mardiana, Senin, (9/4/18) di Denpasar.
“Termasuk antisipasi untuk kebutuhan beras jelang musim kemarau,” ujarnya. Disampaikan, dijamin stok pangan khususnya beras masih aman, walau pun Bali mulai memasuki musim kemarau.
“Di beberapa, tempat juga sedang berlangsung panen raya,” katanya. Dilanjutkan, memang berasal program PUPM Dinas Ketahanan Pangan Provinsi tahun 2017, untuk pengadaan pangan. Delapan Gapoktan dari 6 kabupaten, kota di Bali yang mendapat bantuan. Besarnya Rp. 160 juta per Gapoktan. Rinciannya, Rp. 60 juta untuk pembelian beras dari produksi gabah petani dan Rp. 100 juta untuk penanganan pasca panen.
Bantuan PUMP tersebut menurut dirinya memang bersyarat. Dikatakan tiap Gapoktan wajib menyerap beras dari produksi gabah petani sebanyak 38 ton. Dari pembelian itu, secara keseluruhan tersedia 304 ton beras. Angka itu berasal dari 8 Gapoktan dikalikan 38 ton beras yang wajib dibeli. Harga per kilo beras PUPM yang dijual oleh Toko Tani Indonesia (TTI) Rp. 9.100. Sebelumnya TTI membelinya dengan harga Rp. 8.900 per kilo dari Gapoktan.
“TTI hanya ditoleransi menaikkan Rp 200 per kilo,” pungkas Mardiana. (NN)
Editor : N. Arditya