Penataan Taman Kumbasari Denpasar Jadi Konsep ‘River Walk’

MENARAnews, Denpasar (Bali) – Penataan Taman Kumbasari, Sungai Badung telah selesai dilakukan. Kini program penataan tersebut telah menjadi salah satu obyek wisata baru bagi masyarakat dan wisatawan. Penataan tersebut menjadi sebuah konsep ‘River Walk’ (tempat untuk berjalan di bantaran sungai).

Program penataan tersebut rampung pada Rabu (31/1/2018) dan dilaksanakan upacara pemelaspasan oleh Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra sekaligus meresmikan Taman Kumbasari ditandai dengan penandatanganan prasasti dan “mepekelem” ke aliran Sungai Badung.

“Dalam penataan yang menjadikan sungai ini bersih juga merupakan sebuah konsep ‘River Walk’. Sungai Badung kini dijadikan tempat rekreasi dan berdampak ekonomi serta bisa mengedukasi masyarakat tentang kebersihan ke depannya dengan peningkatan kesadaran diri tidak menjadikan sungai sebagai tempat membuang sampah,” ungkap Rai Mantra.

Menurut Rai Mantra, penataan sungai ini tidak saja merubah Sungai Badung agar terlihat lebih mempesona, namun menjadikan sungai yang tidak terlihat ini bisa dijadikan sesuatu yang memiliki potensi, seperti di Tukad Bindu dan Tukad Loloan yang sekarang menjadi sebuah potensi baru dan menjadi sebuah daya tarik tersendiri.

Ke depannya, penataan sungai ini akan terus dilakukan dengan memperhatikan seluruh aliran sungai yang memungkinkan untuk ditata kembali. Dan jika memungkinkan akan membuat sebuah transportasi sungai seperti perahu-perahu kecil untuk lebih memudahkan transportasi rekreasi sungai serta memudahkan masyarakat untuk ke pasar-pasar tradisional yang terhubung dengan sungai.

“Jadi ‘River Walk’ ini bisa digunakan sebagai potensi air di segala aspek, baik itu ekonomi, edukasi, tranportasi maupun kesehatan, dan menjadikan sesuatu yang tidak bernilai menjadi sesuatu yang bernilai,” ujar Rai Mantra.

Sementara Plt. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Denpasar, Nyoman Ngurah Jimmy Sidarta, mengungkapkan penataan bantaran sungai pada intinya untuk bisa mengubah prilaku masyarakat yang menganggap sungai sebagai tempat pembuangan sampah. Pengerjaan proyek ini telah dilakukan sejak 22 Juni 2017 dan rampung pada bulan Desember 2017 lalu. (NN)

Editor: N. Arditya