Pemerintah Tiongkok Cabut ‘Travel Warning'

MENARAnews, Badung (Bali) – Pemerintah Tiongkok telah mencabut ‘travel warning’ kepada warganya. Dengan begitu, wisatawan dari Negeri Ginseng tersebut bisa bebas lagi mengunjungi Bali. Hal tersebut disyukuri dan disambut positif Pemkab Badung, Bali dan pelaku pariwisata di daerah setempat atas pencabutan ‘travel warning’ oleh Pemerintah Tiongkok.

“Kami bersyukur karena Pemerintah Tiongkok mencabut `travel warning` ini, karena pemerintah Indonesia sudah meyakinkan bahwa Bali aman dikunjungi dan pemerintah juga memberikan jaminan apabila terjadi `strended’ akibat bencana erupsi Gunung Agung dengan membuat pernyataan kerja sama,” kata Kepala Dinas Pariwisata Badung, I Made Badra saat dikonfirmasi, Kamis (28/12/2017).

Dengan dibukanya kembali wisatawan asal Tiongkok datang ke Bali ini, Badra meyakini kunjungan wisatawan mancanegara akan mencapai 16.000 jiwa per harinya pada Januari 2018 dan tingkat hunian (okupansi) hotel dapat mencapai 75 persen dari total 130.000 kamar hotel berbintang yang ada di Badung.

“Kami akan melihat bagaimana kondisi kunjungan wisatawan asal Tiongkok ke Bali saat perayaan Tahun Baru Imlek pada Februari 2018 dan optimistis target kunjungan dari negara ini mencapai 5.000 orang saat itu,” kata Badra lagi.

Ia mengakui, dampak erupsi Gunung Agung beberapa bulan lalu, membuat kunjungan wisatawan Tiongkok sempat anjlok 200.000 per bulan. “Penurunan kunjungan wisatawan asal Tiongkok ini cukup besar dan kami terus melakukan upaya terbaik untuk pariwisata Bali,” katanya.

Ditambahkan Badra, untuk jumlah wisatawan mancanegera rata-rata yang datang ke Badung pernah mencapai 16.000 per hari dan saat erupsi Gunung Agung sempat turun menjadi 15.000 wisman per hari.

Badra mengharapkan, awal Januari 2018, kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali akan kembali normal dan berkelanjutan, meskipun pihaknya tidak bisa memprediksi kapan erupsi Gunung Agung yang lebih besar terjadi kembali dan kapan berakhir.

“Apabila terjadi penutupan Bandara Ngurah Rai, para pelaku industri pariwisata sudah siap untuk menampung wisatawan ini menginap di hotel milik mereka dengan “one free night” di hotel tersebut,” tutup Badra. (NN)

Editor: N. Arditya