Dinas Dukcapil Kota Denpasar Optimis Perekaman E-KTP Bali Bisa Mencapai 96% Di Desember 2017

MENARAnews, Denpasar (Bali) – Data Jumlah Perekaman KTP-Elektronik (KTP-El) Penduduk Kota Denpasar bulan September 2017, untuk jumlah Penduduk Kota Denpasar sebanyak 662.885 orang, dengan rincian Laki-Laki 332.829 orang dan Perempuan 330.056 orang, Wajib KTP 492.765 orang, Perekaman KTP-El 445.540 orang atau 90,42%, Belum Perekaman KTP El: 48.523, atau 9,85%, Kepemilikan KTP-EL 364.182 orang, atau 81,74%, dan Print Ready Record (PRR) : 42.411 orang. Hal tersebut diungkapkan oleh Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Denpasar, AA. Istri Agung di Gedung Graha Sewaka Dharma, Denpasar Utara.

Pihaknya optimis jika pada Desember 2017 perekaman E-KTP Kota Denpasar bisa mencapai 96%. “Pada bulan Agustus 2017 jumlah perekaman 90,14%, sedangkan September 2017 mencapai 90,42%. Target Disdukcapil Denpasar pada Desember bisa melakukan perekaman E-KTP mencapai 95% hingga 96% karena untuk 100% tidak mungkin disebabkan setiap bulan pasti ada pertambahan usia,” ujar AA. Istri Agung.

Sementara itu, berbagai upaya untuk mencapai persentase tersebut terus dilakukan melalui sosialisasi dengan Kepala Dusun, Kepala Lingkungan Desa, dan Camat termasuk dalam rapat evaluasi triwulanan yang mengundang para aparat desa tersebut dan biasanya membahas tentang perkembangan E-KTP, perekaman, pembuatan Akta Kematian/Kelahiran, dan sosialisasi aturan baru.

Selain itu, Dukcapil Kota Denpasar juga melakukan jemput bola ke desa-desa dari hari Senin-Kamis dan Sabtu-Minggu dari jam 08.00-15.00 Wita, yang biasanya menerjunkan 3 orang personil.Kecamatan yang dituju untuk jemput bola juga membuka pelayanan dihari Sabtu-Minggu. Untuk 14 Oktober 2017 akan diadakan jemput bola di Kecamatan Ubung, maka petugas Capil yang ada di kecamatan tersebut turut buka untuk memberikan pelayanan.

Meskipun telah berupaya maksimal dalam jemput bola, ketika pelaksanaannya masih menemukan kendala dalam perekaman E-KTP di Kota Denpasar dimana masyarakat kemungkinan sibuk bekerja atau beraktivitas dan kemungkinan juga informasi yang tidak sampai, sehingga jumlah masyarakat yang mengikuti perekaman tidak maksimal. (NN)

Editor : N. Arditya