MENARANEWS.COM (Demak) – Ketua Bawaslu Demak, Khoirul Saleh menandatangai kesepakatan bersama dengan Fakultas Dakwak IAIN Kudus untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, pada Rabu (1/2/2023).
Menurut Khoirul, kesepakatan itu dilakukan sebagai implementasi Perbawaslu nomor 2 tahun 2023 tentang Pengawasan Partisipatif, dimana salah satu program nya yaitu kerja sama dengan perguruan tinggi, juga bagian dari upaya mencerdaskan bangsa, sebagaimana salah satu tujuan berdirinya negeri ini.
“Di alenia 4 pembukaan UUD 1945 telah jelas menyebutkan itu. Tentunya kemasan kurikulum yang ditawarkan sinergi dengan disiplin ilmu politik khususnya kepemiluan,” ucapnya.
Khoirul berharap mahasiswa bukan hanya piawai menerapkan ilmunya dalam menegakkan demokrasi yang bermartabat, tetapi juga mampu menggerakkan masyarakat untuk menegakkan pemilu yang demokratis.
Ia mengakui pemilu serentak 2024 merupakan pemilu yang rumit, Tahapanya beririsan dengan pemilihan kepala daerah serentak yang tentunya akan tidak lepas dari potensi-potensi dan kerawanan pelanggaran.
“Sementara personel pengawas dalam mengawal tahapan pemilu sangat terbatas, di Kabupaten ada 5, kecamatan 3, dan desa 1. Oleh karenanya kami segera menangkap peluang MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) yang ada di IAIN Kudus ssebagai media edukasi politik yang muaranya pada pengembangan pengawasan partisipatf,” bebernya.
Sebagaimana diketahui, lanjutnya, kurikulum merdeka merupakan metode pembelajaran yang mengacu pada pendekatan bakat dan minat. Kurikulum ini diresmikan Kemendikbudristek sejak Februari 2022 yang bertujuan mendorong mahasiswa menguasai ilmu untuk dunia kerja.
“Konten pembelajarannya lebih optimal dan aplikatif sehingga mahasiswa mempunyai waktu yang cukup untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi,” imbuhnya.
Terkait hal tersrbut, IAIN Kudus memandang perlu, melalui Purek III Fakultas Dakwah, mengatakab bahsa kerjasama dengan Bawaslu untuk menghantarkan mahasiswanya khususnya prodi Pemikiran Politik Islam menjadi da’i yang kompenten dalam disipin ilmunya.
“Ini akan menjadi ibadah dan juga bagian dari dakwah,” pungkas purek III fakultas Dakwah. (Nungki)