MENARANEWS.COM (Demak) – Prihatin dengan masih rendahnya masyarakat yang melakukan vaksinasi booster, membuat seorang guru SMK di Guntur, Demak, dengan sukarela menjadi sosok yang melakukan sosialisasi vaksin secara door to door.
Kholid, begitu Ia disapa, seringkali memberikan informasi ter-up date soal vaksinasi sekaligus juga melakukan pelurusan terhadap berita – berita tidak benar (hoax) yang terjadi di masyarakat, terutama di kalangan pengajar.
“Sejak saya menyadari bahwa covid – 19 sudah merengut banyak nyawa. Saya lalu melakukan pola hidup sehat. Setelah itu setelah ada vaksin, saya pun mengajak teman – teman, vaksin,” ucapnya.
Ia mengatakan bahwa pada awalnya sangat susah membuat orang mengerti tentang vaksin, namun setelah menjadi keharusan banyak orang yang berbondong – bondong melakukan vaksin.
"Awalnya susah mengajak orang vaksin, ada saya lihat pura - pura sakit biar tak vaksin. Saya pun banyak disangkal saat meluruskan bahwa vaksin tidak berbahaya, tapi kemudian pada mau, lalu sekarang ngajak booster susah lagi," ucapnya.
Hal tersebut, lanjutnya, dikarenakan efek samping setelah vaksin membuat orang menjadi demam dan panas.
“Ada yang sakit 1 minggu paska vaksin, ada yang biasa saja. Adapula yang menyalahkan vaksin karena meninggal,” terangnya.
Ia pun berharap agar instansi terkait melakukan sosialisasi booster lebih masiv lagi.
Sementara itu BIN Poswil Demak, mewakili Kabinda Jateng menyampaikan bahwa efek vaksin bereaksi terhadap masing – masing tubuh berbeda.
“Itu normal terjadi dan aman. Jika memang merasakan efeknya, silakan untuk makan sehat dan istirahat, jika demam monggo minum paracetamol,” ucapnya.
Saat ini, lanjutnya, Binda Jateng telah mendirikan gerai vaksinasi di 34 kab / kota dengan tujuan melakukan percepatan herd immunity bagi masyarakat De.ak (NSN)