DESA TENGGELAM, BAZNAS DEMAK BERIKAN DONASI UNTUK AKSES KE TEMPAT IBADAH WARGA TIMBULSLOKO

MENARANEWS (Demak) Setelah mendapatkan surat permohonan donasi untuk pembangunan akses jalan di desa Timbulsloko, Kec Sayung, Kab Demak, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kab Demak, langsung memberikan tanggapan dengan bergerak ke lokasi desa yang mulai terisolir tersebut untuk memberi bantuan donasi, Rabu (10/2/21).

Donasi sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah), diberikan oleh Baznas kepada perwakilan warga Timbulsloko. Dimana Baznas yang diwakili oleh M Saiful Anam, ST. Kepala pelaksana baznas kab Demak, menyampaikan, bahwa Baznas sebagai lembaga yang diberi amanah oleh para Muzaki dalam menitipkan sebagian hartanya, tergerak untuk membantu pembangunan akses masyarakat terutama untuk jalan menuju masjid atau peribadatan.

Akses jalan yang sedang dibangun warga Timbulsloko

Baznas sendiri, menurut Saiful, mendapatkan informasi tentang pembuatan jembatan ini dari Tim Solidaritas Kemanusiaan, yang kemudian diminta oleh Ketua Baznas untuk ditindaklajuti kepada warga.

“Donasi ini, monggo digunakan semaksimal mungkin untuk pembuatan jembatan menuju ke tempat peribadatanan dan ke makam. Semoga kegiatan ini dapat menambah rejeki bagi Mujadi sehingga akan lebih banyak yang akan disalurkan,” terang Saiful.

Ia pun menyampaikan, bahwa akan memberikan informasi terkait desa tenggelam yang hampir terisolir tersebut, ke pimpinan agar lebih mendapatkan perhatian pimpinan sebagai upaya untuk meringankan beban.

Baznas Kab Demak sedang berembuk dengan warga di serambi masjid

Sementara itu, Sobiri, warga desa yang juga merupakan Panitia pembuatan akses jembatan di Timbulsloko, menyampaikan rasa terimakasih dan berdoa agar anggota Baznas diberi panjanh usia dan diberi kesehatan.

“Untuk bantuan dari baznas akan kami gunakan untuk pembuatan akses jalan menuju makam dan tentunya menuju tempat ibadah,” ucapnya.

Hingga saat ini pembuatan jembatan sebagai akses jalan di Timbulsloko masih dalam prosentase kurabg dari 80%, masyarakat pun masih harus berjibaku dengan air rob sepaha orang dewasa menuju desa teraebut, bahkan warga memparkirkan kendaraan mereka di sepanjang jalan yang bebas dari air dengan jarak 1 km menuju ke pemukiman. (NSN)