Serentak! Bali dan Nusa Tenggara Timur Dirikan Baliho Bebaskan JRX SID

MENARAnews.com, Denpasar (Bali) – Dukungan terhadap drummer Superman Is Dead (SID) tidak henti-hentinya bermunculan. Kali ini, Baliho dukungan pembebasan didirikan bersama-sama di Bali dan Nusa Tenggara Timur. Dari Bali, Outsider, julukan untuk fans SID, Outsider Payangan yang sebelumnya mendirikan Baliho bertuliskan #BebaskanJRXSID #SayaBersamaJRX kini kembali mendirikan 2 buah baliho berukuran 2×3 meter dan 1×2 meter yang didirikan di Jalan Raya Payangan tepatnya di sebelah utara Alila. Disamping itu selain mendirikan baliho pihaknya juga membentangkan banner sepanjang 10 meter yang bertuliskan #SayabersamaJRX. Gus Chucky koordinator pemasangan baliho menjelaskan bahwa apa yang dilakukan memang di dedikasikan untuk JRX yang sekarang sedang di tahan Polda Bali.

“Kami tidak akan henti-hentinya untuk terus mendukung dan menyemangati bli JRX dari luar sini. Terlebih bli JRX adalah orang yang baik, seperti yang sering kami lihat dalam unggahan medsosnya tentang acara bagi-bagi nasi gratis,” ujarnya.

Pentolan grup band SID, I Gede Ari Astina alias JRX ini diketahui memang memiliki program bagi-bagi nasi gratis yang dilakukannya di Twice Bar semenjak Pandemi Covid 19. Ia diketahui selalu membagikan bahan pangan dan Nasi gratis sedari 4 Juni 2020 hingga saat ini yang bertujuan untuk membantu masyarakat yang terdampak ekonominya dikala pandemi covid19.

Di tempat terpisah dukungan juga datang dari Nusa Tenggara Timur oleh Outsider Kupang. Baliho berukuran 2×2 meter ini berdiri di daerah Liliba, kota kupang-Nusa Tenggara Timur. Adrianus Ola Samon menjelaskan bagaimana JRX menginpirasi kelompoknya lewat lagu-lagu karangan SID. Ia juga terinpirasi dengan sosok JRX yang selalu mewakili aspirasi masyarakat bawah.


“Suara saya merasa terwakilkan oleh apa yang disuarakan JRX, terlebih ia sering terlibat dalam acara-acara sosial seperti bagi-bagi nasi dan bahan pangan,” tungkasnya.

Kelompoknya pun merasa iba dikala JRX harus ditahan di Rutan Mapolda Bali lantaran dijerat UU ITE karena mengkritik.

“Menurut saya itu tidak adil, sebab kebebasan pendapat serta perbedaan dan kritikan tidak harus diakhiri dengan pemenjaraan,” tegasnya.

Sebagai bentuk dukungannya terhadap JRX sebuah mobil angkutan umum milik tetangganya juga dicat dengan gambar JRX sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap pembebasan JRX.(*)


Editor: N. Arditya