Hampir Setahun Pascatsunami, Pembangunan Huntap Tak Kunjung Terealisasi

MENARAnews, Pandeglang (Banten) – Hampir satu tahun pascabencana tsunami Selat Sunda yang menghantam beberapa wilayah di Pandeglang Selatan, pembangunan Hunian Tetap (Huntap) bagi korban belum juga terealiasi. Pemerintah mengaku masih menemui sejumlah masalah, terutama mengenai pengadaan lahan.

Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Pandeglang, Syarif Hidayat menuturkan, pengadaan lahan untuk Huntap masih berproses.

Dari empat lokasi yang ditetapkan, hanya di Mekarsari, Kecamatan Panimbang, Cibenda, Kecamatan Carita, dan Banyu Biru, Kecamatan Labuan yang sudah menemui titik terang.

“Kendalanya soal pengadaan lahan di hampir semua wilayah. Namun semua lahan kan di-handle oleh provinsi. Untuk huntap, yang pasti milik kita di Mekarsari, Cibenda, Banyu Biru Labuan, selebihnya di Sumur. Namun yang di Sumur masih dalam proses pengadaan,” jelasnya, Rabub(9/10/2019).

Syarif menerangkan, pengadaan lahan untuk Huntap merupakan wewenang Pemerintah Provinsi Banten. Sayangnya Syarif mengaku hingga kini belum ada informasi lanjutan dari pemprov.

“Intinya sih masih berproses. Kita belum konfirmasi lagi ke pemprov. Tapi insyaallah, kita akan koordinasi sejauh mana. Kalau sudah beres kita bisa langsung mulai,” ujarnya.

Meski Syarif telah memastikan tiga lokasi pembangunan Huntap, namun pemerintah belum bisa membangun Huntap. Dia beralasan, pembangunan Huntap harus dilakukan berbarengan. Oleh karenanya, itu lah yang menjadi kendala membangun hunian tetap bagi korban tsunami.

“Meski sudah ada yang pasti, namun belum bisa dibangun karena harus berbarengan. Karena nanti prosesnya bareng tidak bisa duluan meski kita berharap seperti itu (dikerjakan duluan). Tapi aturannya tidak bisa,” sambung Syarif.

Walau begitu, para korban masih bisa menempati Hunian Sementara (Huntara) yang sudah dibangun beberapa waktu lalu. Syarif berharap akhir Oktober proses pengadaan lahan Huntap selesai. Dengan begitu, proses pembangunan bisa dikerjakan sebelum akhir tahun 2019.

“Meski huntap belum pasti, namun mereka masih bisa menempati Huntara. Kami berharap mulai dibangun sebelum akhir tahun, Oktober pengadaan lahan selesai,” tutupnya. (IN)