Serentak Tolak Pelemahan KPK dan RKUHP, Mahasiswa Bali Tegaskan #BaliTidakDiam

MENARAnews.com, Denpasar (Bali) – Pergerakan  serentak mahasiswa di Beberapa daerah di Indonesia menggaungkan aspirasi masyarakat terkait berbagai polemik permasalahan Indonesia saat ini. Perwakilan mahasiswa Bali yang tergabung dalam aliansi aksi #BaliTidakDiam menggerudug Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali, Selasa (24/9/2019).

“Buka, buka, buka pintunya, buka pintunya sekarang juga,” begitu yel-yel seruan mahasiswa tersebut.

“Alm BJ Habibie mengawali lahirnya KPK, Gusdur melanjutkan hal itu, Megawati secara resmi mendirikan KPK, SBY menjaga KPK, dan hari ini Presiden kita Bapak Joko Widodo malah melemahkan KPK,” seru Abror Torik Tanjila, Humas Aksi saat menyampaikan orasi.

Abror lantas melanjutkan dengan menyampaikan beberapa poin dalam RKUHP yang dinilai banyak bermasalah. Menurutnya pasal yang bermasalah tersebut telah mencederai semangat reformasi yang sampai saat ini masih belum sepenuhnya tuntas.

Mereka menyampaikan berbagai tuntutan terkait dengan berbagai polemik yang terjadi di Indonesia saat ini, seperti adanya revisi UU KPK, revisi UU KUHP, isu Papua serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan.

Mahasiswa nampak menyanyikan yel-yel dan memasang spanduk di pintu gerbang DPRD Bali.

Diketahui, perwakilan mahasiswa dalam aksi “Bali Tidak Diam” itu di antaranya dari Universitas Udayana (Unud), Universitas Warmadewa (Unwar), Universitas Mahasaraswati Denpasar, Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar (IHDN), dan Politeknik Negeri Bali (PNB).

“Jadi demo ini tujuannya mendukung aksi teman-teman kita di Senayan. Kita tidak semua bisa ada di Jakarta dan berangkat ke Jakarta,” ucapnya saat ditemui awak media sebelum aksi berlangsung.

Dijelaskan, bahwa di Jakarta saat ini juga terdapat aksi yang sama di mana 30 orang mahasiswa Bali bergabung dengan berbagai kampus di sana.

“Bahwa Bali bergerak ketika rekan-rekan kita di nasional (atau) pusat bergerak, kita di sini juga bergerak. Itu tujuan utama dari aksi kita hari ini,” tegasnya lagi.

Berkaitan dengan kemungkinan aksi lanjutan pasca aksi hari ini, Abror mengatakan bahwa pihaknya akan menunggu perkembangan di Jakarta.

“Kita tunggu dulu perkembangan di pusat, baru kita melakukan langkah selanjutnya bagaimana,” jelasnya. (DI)

 

 

Editor: N. Arditya