Gelar Malam Budaya, Kampus Warmadewa Rangkul Keberagaman dari Sabang hingga Merauke

MENARAnews.com, Denpasar (Bali) – Universitas Warmadewa Denpasar, Bali menggelar pentas malam budaya dengan menampilkan kesenian budaya dari berbagai daerah di Indonesia, mulai Sabang sampai Merauke, ditampilkan oleh mahasiswa di Auditorium Warmadewa, Denpasar, Senin (23/9/2019).

Prof. dr. Dewa Putu Widjana, DAP&E., Sp.ParK, selaku Rektor Universitas Warmadewa menyampaikan,  kegiatan malam budaya tersebut diakuinya baru diselenggarakan pertama kali, yakni tahun ini dan rencananya akan dijadikan sebagai agenda yang berkelanjutan.

“Malam budaya seperti ini akan diadakan terus, untuk diselenggarakan setiap tahunnya, disemarakkan dengan ulang tahun universitas,” pungkasnya.

Menanggapi isu persoalan Papua yang belakangan sempat mengusik ketenangan mahasiswa papua di beberapa daerah di nusantara, pihaknya menyampaikan akan berupaya memberikan perlindungan bagi mahasiswa papua.

“Buat saya, Bali ini sangat kondusif untuk mereka. Oleh karena karna itu sangat mengundang dengan sangat supaya adik-adik asal Papua kembali lagi bersekolah di Warmadewa, karena disini semuanya kami jamin, keamanan, kenyamanan, keselamatan, ketenangan belajar, semuanya tidak ada masalah,” terangnya.

Diakuinya bahwa, di kampus tersebut benar ada beberapa mahasiswa papua yang kembali ke kampung halamannnya. Dan dirinya pun menghimbau agar mahasiswa-mahasiswa tersebut dapat kembali ke kampus untuk menyelesaikan studinya.

“Itulah sebabnya saya menghimbau mahasiswa papua warmadewa untuk segera kembali ke Warmadewa, khususnya warmadewa agar studinya cepat terselesaikan dan dapat segeramembangun tanah papua dengan ilmu yang telah didapatkan di tanah perantauan,” harapnya.

Pihak kampus memiliki tim khusus yang terus berupaya berkomunikasi dengan mahasiswa papua warmadewa, selalu membuka pintu selebar-lebarnya untuk bertemu dan mendengarkan apapun masalah yang mereka hadapi

“Pihak Warmadewa, memiliki tim khusus yang mendekati mahasiswa Papua untuk dapat kembali belajar ke warmadewa,” ujarnya

Salah satu mahasiswa asal Papua, Vladinier Yohan Kafiar, yang turut menampilkan budaya asli papua mengungkapkan apresiasinya kepada pihak kampus karena telah memberikan kesempatan pada mahasiswa papua untuk berekpresi.

“Luar biasa sekali mahasiswa papua bisa tampil di malam budaya ini, walaupun sementara kami sedang berduka. Disaat kita menangis disaat kita sedih kami tetap menari dan menunjukkan bahwa papua bisa. Sekaligus sebagai ungkapan dukacita kami atas kejadian yang terjadi,” ujarnya.

Dirinya pun mengungkapkan bahwa kampus warmadewa juga berupaya memberikan jaminan keamanan kepada mereka selama menuntut ilmu di Warmadewa.

“Disini saya  sampai saat ini merasa aman. Sangat mengapresiasi pihak warmadewa karena kami diberi kebebasan oleh Univeristas Warmadewa,” pungkasnya.

Salah satu pemicu kembalinya mahasiswa papua yaitu kekhawatiran orangtua mereka atas kemungkinan terjadinya penderitaan/penindasan yang sama seperti yang dulu dirasakan seperti orangtuanya.

“Kami anak-anak papua sejauh ini masih merasa aman, begitu pula di kampus warmadewa. Kamj merasa aman karena memiliki pihak universitas yang bisa diajak berkomunikasi dan membantu mengamankan kami agar dapat segera menyelesaikan studi serta kembali membangun papua,” ungkapnya.

Sebelumnya kami mahasiswa papua telah bertemu dengna rektor untuk dapat menjamin keamanan dan perlindungan kami selama menuntut ilmu disini.

“Himbauan kami terhadap mahasiswa papua yang sudah kembali ke kampung asalnya, kami hanya bisa berharap dan berdoa, semoga semuanya cepat kondusif, karena selebihnya mahasiswa papua lainnya memiliki pemikirannya masing masing,” tutupnya.(DI)

Editor: N. Arditya