MENARAnews, Pandeglang (Banten) – Seorang jemaah haji kloter 46 asal Kecamatan Karang Tanjung, Kabupaten Pandegang, Banten, meninggal dunia di Mekkah. Almarhum meninggal usai melaksanakan ibadah haji karena sakit pada pekan lalu.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pandeglang, Endang mengutarakan, sesuai kesepakatan keluarga, jemaah tersebut dimakamkan di tanah suci. Nantinya dia memastikan, keluarga yang ditinggalkan mendapat asuransi dari Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi. Hanya saja Endang belum mengetahui berapa nominal asuransi tersebut.
“Karena sakit, iya (sudah ada riwayat sakit) karena sudah usia lanjut. Jemaah yang meninggal akan mendapat asuransi, baik dari pemerintah arab saudi maupun indonesia. Namun belum tahu nominal asuransinya,” katanya, Jumat (23/8/2019).
Sedangkan 1.025 jemaah lainnya yang kini masih berada Mekkah, dipastikan Endang dalam keadaan sehat. Pihaknya tidak menerima laporan adanya jemaah yang sakit.
“Sampai hari ini belum ada informasi yang sakit. Cuma meninggal 1 orang, warga Karang Tanjung dari kloter 46,” sebutnya.
Usai menunaikan ibadah haji, mereka kini sedang menjalani berbagai ibadah sunnah sebelum nantinya bertolak ke Madinah dan kembali ke tanah air.
“Saat ini para jemaah menjalankan umroh sunah, sebelum menuju ke Madinah,” sambung Endang.
Adapun rencana kepulangan para tamu Allah itu, diperkirakan sampai di Indonesia pada tanggal 5 September yang didahului oleh kloter 40. Menyusul dua hari kemudian kepulangan kloter 46.
“Setibanya mereka di asrama haji Pondok Gede Jakarta, mereka di akan dijemput oleh Bupati Pandeglang sebelum pulang ke kediamannya masing-masing,” tandasnya.
Tahun ini jumlah jemaah haji asal Pandeglang sebanyak 1.026 orang. Jumlah itu terdiri atas 837 jemaah haji reguler, sedangkan sisanya berasal dari kuota haji khusus.
1.026 jemaah haji asal Pandeglang itu terbagi dalam 4 kloter, 2 kloter utuh jemaah Pandeglang, yakni kloter 40 dan 46, sedangkan 2 lainnya berbabung dengan embarkasi lain. (IN)