Rute Baru Turkish Airlines, Buka Peluang Business Exchange Bali

MENARAnews.com, Denpasar (Bali) – Tepat setelah Rute penerbangan baru non-stop dari Istanbul ke Denpasar, Bali dari maskapai Turkish Airlines resmi dibuka, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia bersama dengan Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa, acara diskusi bersama bertajuk “Upaya Peningkatan Potensi Kerja Sama Ekonomi dan Pariwisata Indonesia-Turki bagi Pelaku Bisnis di Bali” di Hotel Prime Plaza Sanur, Kamis (18/7/2019).

Dibuka dengan sambutan dari Konsul Jenderal RI di Istanbul, Herry Sudradjat, acara tersebut diharapkan dapat memperkuat hubungan ekonomi antar dua daerah dari dua negara yang berbeda tersebut.

“Selain dapat menghubungkan Kota Istanbul, Turki dan Bali di sektor pariwisata, namun juga dapat menjadi suatu peluang berbisnis ekspor impor dengan melihat potensi yang dimiliki oleh masing-masing daerah tersebut,” ujarnya.

Disebutkan, dengan tersedianya rute baru Turkish Airlines yang menghubungkan Istanbul-Bali, sangat positif buat pariwisata Indonesia.

“Yang menjadi sasaran kita bukan hanya pasar Turki. Tapi, jauh lebih luas dari itu. Kita membidik pasar Eropa. Karena Istanbul adalah hub buat banyak negara Eropa. Dan Turkish Airlines memiliki penerbangan ke banyak negara Eropa,” tambahnya

Tidak hanya di sektor pariwisata, kerjasama business to business antara Istanbul dan Bali juga diharapkan dapat terjalin, dengan potensi bisnis yang ada di Indonesia, khususnya Bali.

“Diharapkan dengan adanya rute baru ini, layanan Kargo antara Istanbul dan Bali, bisa lebih cepat dan lebih murah, sehingga memudahkan proses kerjasama bisnis,” ungkapnya.

Ardian Wicakson, selaku Direktur Eropa III Kementerian Luar Negeri juga meyakinkan bahwa rute Istanbul-Denpasar akan menjadi pasar gemuk. Poros tersebut memiliki potensi bisnis yang besar. Pasar ini akan tumbuh cepat, karena Bali adalah destinasi luar biasa dan menjadi destinasi utama wisatawan dunia. Alam, budaya, dan manmade itu yang terbaik. Selain atraksinya, aksesibilitas dan amenitasnya juga sangat bagus.

“Ini adalah kesempatan yang cukup baik, momentum yang tepat untuk mengembangkan Global Export Exchange dengan melibatkan Bali didalamnya. Turki membawakan wisatawan untuk mengunjungi Bali dan Bali akan membawakan Cargo untuk penuhi kebutuhan Eropa dan Turki,” paparnya.

Hal tersebut, diperjelas dengan pernyataan, Plt. Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa, bahwa Bali selain memiliki daya tarik pariwisata, namun juga memiliki daya tarik lain yang dapat menarik minat bisnis negara lain.

“Bali selain memiliki keindahan wisata, juga memiliki daya tarik lain seperti hasil tani berupa buah – buahan, kerajinan tangan dan produk kreatif yang ramah lingkungan,” pungkasnya.

Astawa turut mempromosikan penerapan pembatasan timbulan sampah yang sedang digencarkan oleh Pemprov Bali dalam hal perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup, yang mungkin dapat diadaptasi dan dipelajari oleh Turki. Seperti produksi sedotan bambu dan kerajinan tas kertas ramah lingkungan.

Dalam acara tersebut, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia bersama dengan Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa, turut pula mengundang para pengusaha lokal Bali untuk kemudian dipertemukan dengan perwakilan pengusaha Turki, agar dapat terjalin komunikasi bisnis secara langsung dan transparan.(DI)

Editor: N. Arditya