Masih Di Batas Toleransi, Meski Harga Cabai Merah Besar di Bali Naik

MENARAnews.com, Denpasar(Bali) – Sebagai kegiatan rutin untuk memastikan ketersedian bahan pokok dan stabilitas harga pasar, kali ini Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita menyambangi pasar di Denpasar guna pemantauan ketersedian dan stabilitas harga bahan pokok, Senin(3/6/2019).

Bersama dengan Staff Ahli Bidang Perdagangan, Wakil Walikota Denpasar, Setda Kota Denpasar dan Dinas Perdagangan Bali dan Dinas Perdagangan Denpasar, pemantauan harga dilakukan di Pasar Tradisional Sindu, Sanur, Denpasar. Dalam hasil pantauan, harga cabai merah besar di Pasar tersebut mengalami kenaikan menjelang Lebaran 2019, namun kenaikan harga bahan pokok tersebut masih dikategorikan dalam kondisi aman.

“Hanya satu bahan pokok yang alami kenaikan harga yaitu cabai besar merah yang kini mencapai Rp40 ribu per kilogram-nya, sedangkan harga bahan pokok lainnya masih aman,” ungkap Menteri Enggartiasto disela kunjungan pasarnya.

Namun, katanya, kenaikan harga cabai merah besar itu tidak cuma di Denpasar tetapi juga di semua daerah, selain itu, ada juga yang turun, bahkan bawang putih disini turun menjadi Rp30.000/kg, bawang merah Rp32.000/kg dan juga cabe rawit.

Disebutkan pula, untuk telor ayam dan semuanya tidak ada persoalan, gula juga dijual rata – rata sekitar Rp12.500/kg dan untuk stok tetap aman, seperti beras, minyak goreng, telor dan bahan pokok lainnya. Cabe merah besar itu sifatnya musiman, jadi apabila ada kenaikan hingga Rp35.000/kg itu masih dalam batas toleran.

“Secara nasional, dari 34 provinsi di Indonesia, seperti itu, karena semuanya juga dapat laporan dari 214 staf kami yang berada di pasar setiap daerah sampai H-1 lebaran yang bertugas memantau stok dan harga kebutuhan pokok,” jelasnya.

Lasminingsih, selaku Staff Ahli Perdagangan menambahkan bahwa selama melakukan pengawasan terhadap harga pokok di setiap pasar di Bali, harga kebutuhan pokok di Bali tidak mengalami kenaikan secara signifikan dibandingkan dengan daerah lain.

“Dari bawang putih juga sempat sampai Rp60 ribu tapi sekarang bisa sampai Rp30 ribu bahkan ada yang dibawah Rp30 ribu, nah ini yang bikin kita, khususnya saat datang ke Bali, yang bikin seneng, selain itu kan ada pengaruh cuaca juga, kayak tahun lalu, puasanya kan maju ya jadi kena hujan, jadinya kita juga susah mau kirim sana kirim sini,” pungkasnya.

Ia juga menambahkan ketika memasuki masa H-2, cabai secara umum akan melambung tinggi, seperti cabai merah besar dari Rp40 ribu menjadi Rp42 ribu. Biasanya kenaikan harga ini kisaran Rp5.000 hingga Rp7.000 dari harga sebelumnya, jadi untuk itu masih mendapatkan toleransi sepanjang tidak melebihi 10 persen. Jika dibandingkan pada waktu sebelumnya kenaikan bisa mencapai 50 persen, namun saat ini sudah lebih aman dan tentu berbeda.

Menurutnya, khusus bahan pokok daging ayam diperkirakan meningkat jumlah pembeliannya saat menjelang Hari Raya Natal. Hal ini dikarenakan untuk Bali sendiri kerap dijadikan momentum pernikahan, jika dibandingkan saat lebaran tentu lebih sedikit.

“Selain itu karena faktor mudik juga, makanya tidak terlalu ramai, nanti seminggu setelah lebaran, harga dan penjualan udah balik lagi, untuk itu para pedagang lebih baik diprediksi lebih dulu seperti apa situasi saat lebaran dan Hari Raya Besar lainnya, agar jumlah konsumsi nya dapat diukur,” tutupnya. (DI)

 

Editor: N. Arditya