BAKAMLA Gandeng US Coast Guard Simulasikan "Drugs Trafficking" di Benoa

MENARAnews.com, Denpasar (Bali) – Badan Keamanan Laut (BAKAMLA) bekerja sama dengan US Coast Guard (AS) melakukan simulasi Drugs Trafficking di Pelabuhan Benoa, diikuti oleh enam negara Asia Tenggara, dalam acara The South East Asia Maritime Law Enforcement Intiative (SEAMLEI), Jumat (28/6/2019).

Direktur Latihan BAKAMLA, Laksma BAKAMLA Yeheskiel Katiandagho, dalam simulasi tersebut menjelaskan bagaimana metode yang biasa digunakan untuk melakukan penangkapan oknum penyelundup narkoba melalui muatan kapal.

“Untuk narkoba ya cara penangkapannya tetap sama, sama seperti saat kita kalau menghadapi sebuah kapal, tidak hanya menerima data – datanya tapi harus dideteksi dan dicek terlebih dahulu, apabila data intelegensi sudah didapatkan dengan lengkap maka bisa dilakukan penangkapan,” jelasnya.

Disampaikan, jika terdapat kapal yang dicurigai membawa narkoba untuk diselundupkan ke Wilayah perairan di Indonesia, kemudian akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan di Rezim kelautan kedaulatan penuh, dengan maksud 12 mil laut. Apabila tidak ditemukan Narkotika maka kapal tersebut dapat dilepaskan.

Selain itu juga memperkenalkan teknik menangani pelaku “Drugs Trafficking” dan memperkenalkan modus dari pelaku.

“Saat simulasi tentu diskenariokan, dimana narkoba diletakkan ditempat tidak terduga, misalnya palkah atau di bawah air, lalu narkotika itu dibuang di bawah air yang diberikan gantungan dengan pemberat untuk mengecohkan petugas,” ungkapnya.

Lebih lanjut, benda yang digunakan untuk menggantungkan di bawah air adalah dengan menggunakan senar dan dibungkus dengan plastik anti kedap air.

Keberadaan Indonesia sendiri menjadi pasar paling potensial dalam menyelundupkan narkotika. Utamanya arah utara mendominasi untuk dijadikan jalur masuk narkotika, salah satunya di Aceh yang melakukan penyebarannya secara meluas.

“Sebagai kawasan regional kita ya kerjasama dengan 6 negara lainnya, karena kejahatan tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di negara – negara sahabat. Tentu mereka juga biar tidak kecolongan bekerjasama lah dengan kita, begitu juga sebaliknya,” pungkasnya.

Guna pengamanan di Perairan, turut berkoordinasi dengan Interpol dan 13 pemangku kepentingan, diantaranya pihak Imigrasi, Bea Cukai, BNN dan instansi terkait lainnya. (DI)

 

Editor: N. Arditya