Mayoritas SDM Koperasi di Bali Telah Tersertifikasi

MENARAnews, Denpasar (Bali) –
Kadis Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali, I Gede Indra Dewa Putra, Senin, (13/8) di Renon, Denpasar menyampaikan, dari total jumlah koperasi di Bali sebanyak 4.825 unit. Dari total jumlah tersebut mulai dari level Manajer Koperasi sebanyak 1.543 orang yang telah mengikuti diklat uji kompetensi. Ada sebanyak 1.320 orang dengan persentase sebesar 85,54 persen.

“Dari total jumlah Manajer Koperasi yang ada telah tersertifikasi kompeten di Bali. Selain itu juga, untuk ditingkat dibawah Manajer Koperasi mulai, level Kasir Koperasi ada sebanyak 2,69 persen, level juru buku sebanyak 3, 63 persen, juru tagih 1,87 persen, level Kabag pinjaman sebanyak 1,95 persen. Sedangkan untuk usaha retail sebesar, 7,56 persen sudah tersertifikasi. Terutama pada level coustomer servis sebesar 0,21 persen,” paparnya.

Dirinya melanjutkan, dijaman global, perdagangan bebas serta persaingan semakin ketat. Maka, lembaga bisnis harus berkualitas, berkompeten, mampu beradaptasi dengan lingkungan strategis. Dengan salah satunya, melalui diklat kompetensi, serta diklat teknis internal juga harus kuat.

“Memang saat ini kami akui mayoritas, diklat-diklat dibiayai oleh Pemerintah, baik itu melalui APBD maupu APBN dari Kementerian Koperasi maupun APBD dari Kabupaten Kota. Kami merasa sangat bersyukur Koperasi-koperasi besar di Bali saat ini sudah mengalokasikan angaran untuk biaya diklat kompetensi dengan biaya sendiri. Itu tentu sangat kami apresiasi, bisa dikatakan swadaya dan kesadaran diklat merupakan investasi usaha Koperasi itu kedepannya,” cetusnya.

Disampaikan, ini akan terus didorong. Tidak hanya ditingkat Manajer saja akan tetapi, di level teknis juga seperti, juru tagih, juru buku, customer service, analis buku, kasir dan seterusnya.

“Jika SDM sudah berkualitas sesuai standar. Berarti tata kelola koperasi tersebut, telah paham. Sehingga, operasional usahanya sesuai dengan ketentuan. Maka dari itu, sangat penting memperkuat di internal koperasi terlebih dahulu,” ucapnya.

Dikatakan, jika dilihat sampai saat ini secara umum kinerja Koperasi semua naik. Mulai dari, modal sendiri naik 16 persen dan modal luar 12 persen.

“Kondisi ini menunjukkan masyarakat anggota koperasi makin mempercayakan kebutuhanya, apakah pendanaan, pemasaran, kebutuhan produksi melalui wadah koperasi tersebut.

Dirinya berharap, tata kelola koperasi bisa lebih baik lagi jika, sesuai ketentuan serta sesuai dengan jati diri koperasi, mematuhi peraturan mendorong kerjasama. Kemitraan antar lembaga bisnis sehingga, skalanya semakin luas dan berperan di ekonomi daerah. (NN)

Editor: N. Arditya