Jelang Tahun Baru 2018, Peredaran LPG 3 Kg Di Bukittinggi Belum Stabil

MENARAnews, Bukittinggi (Sumatera Barat) – Kelangkaan LPG 3 Kg atau gas melon tengah dirasakan masyarakat Kota Bukittinggi jelang tahun baru 2018. Kalangan ibu rumah tangga  dan pelaku usaha kecil kesulitan mencari gas karena setiap toko kehabisan stok. Kelangkaan sudah dirasakan masyarakat satu minggu ini.

Salah satunya dialami oleh pengecer gas LPG “Pak Datuk” di Simpang By Pass. Karyawan pengecer gas LPG “Pak Datuk”, Riko mengakui sudah seminggu tabung gas LPG 3 Kg kosong di Kota Bukittinggi. Pihaknya menjelaskan bahwa kelangkaan tersebut terjadi akibat adanya pengurangan distribusi.

“Sebagian besar LPG 3 Kg di tempat pengecer saat ini hanya terdapat tabung gas kosong. Harapannya kelangkaan ini tidak berlangsung lama, jadi masyarakat bisa menggunakan lagi LPG 3 Kg yang dinilai ekonomis,” ungkapnya.

Sementara itu, pemilik Pangkalan LPG 3 Kg Pasar Aur Kuning Bukittinggi, Joni Darma, mengatakan LPG 3 Kg di pangkalannya kini hanya tinggal tabung gas kosong. Sudah banyak pembeli yang lalu lalang ke pangkalannya hanya untuk mendapatkan LPG 3 Kg.

“Agen dari Kota Bukittinggi mendistribusikan sekitar 560 tabung LPG 3 Kg untuk satu kecamatan dalam sehari. Semua total LPG 3 Kg yang masuk ke 3 Kecamatan di Kota Bukittinggi sehari adalah 1.680 tabung. Tetapi itu juga tidak bisa kebagian untuk masarakat kalangan menengah ke bawah. Karena kekurangan tersebut, para pengecer di Kota Bukittinggi menerima gas LPG 3 Kg dari Kabupaten Agam,” jelas Joni kepada Menaranews ketika dikonfirmasi, Selasa (12/12/2017)..

Dikatakan Joni, seharusnya penyaluran LPG 3 Kg ditujukan untuk masyarakat kecil, bukan justru dinikmati oleh masyarakat yang mampu atau rumah makan.

“Karena penyaluran LPG 3 Kg yang tidak tepat sasaran, banyak keluarga kurang mampu tidak mendapatkan jatah, dan mereka sudah menunggu hingga satu minggu ini. Sepertinya ada permainan dari beberapa oknum yang ingin mendapatkan keuntungan banyak,” katanya.

Diakuinya kelangkaan tersebut membuat masyarakat merasa resah. Hal tersebut dikarenakan banyak masyarakat kecil yang tidak kebagian jatah gas LPG 3 Kg. Sehingga terpaksa membeli ke kios walaupun harga mencapai Rp 27 ribu/tabung, sedangkan harga di pangkalan hanya Rp 17 ribu. Selain itu, pihaknya menilai program PT. Pertamina yang menyebutkan bahwa, masyarakat dapat menukarkan tabung LPG 3 Kg dan mendapatkan ganti tabung gas LPG 5,5 Kg dapat menghilangkan ketersediaan LPG 3 Kg.

“PT. Pertamina juga sedang mempromosikan tabung gas LPG 5,5 Kg untuk tahun 2018. Masyarakat dapat menukarkan 3 tabung gas LPG 3 Kg dan akan mendapatkan tabung gas LPG 5,5 Kg. Dengan adanya sistim tersebut, secara perlahan-lahan pemerintah ingin mengganti tabung LPG 3 Kg menjadi 5,5 Kg,” tukasnya. (AD)