Tumbuhkan Budaya Baca, Pemko Bukittinggi Gelar Seminar Pembudayaan Gemar Membaca

MENARAnews, Bukittinggi (Sumatera Barat) – Pemerintah Kota Bukittinggi menggelar Seminar Pembudayaan Gemar Membaca. Kegiatan dengan tema Budaya Literasi Menumbuhkan Generasi Berbudaya Baca dan Cerdas Menggunakan Teknologi Informasi tersebut, dilaksanakan di Istana Bung Hatta, Kamis (16/11).

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Novri menjelaskan, Pemko Bukittinggi melalui DPK saat ini terus berupaya melengkapi fasilitas pendukung untuk meningkatkan minat baca. Namun, hingga kini diakui budaya baca di tengah masyarakat masih belum berkembang.

“Butuh strategi khusus untuk lebih meningkatkan budaya baca. Salah satunya lewat Seminar pembudayaan gemar membaca ini. Seminar itu sendiri bertujuan untuk menumbuhkembangkan kegemaran membaca dan menulis menuju masyarakat belajar yang berujung pada peningkatan kecerdasan bangsa,” jelasnya.

Lebih lanjut Novri mengungkapkan, saat ini DPK tengah memaksimalkan website perpustakaan, www.perpustakaan.bukittinggikota.go.id, untuk memudahkan masyarakat mengetahui koleksi buku yang ada di perpustakaan daerah milik pemko Bukittinggi. Selanjutnya, website itupun juga tengah diupayakan agar dapat diakses melalui aplikasi android.

“Situs web itu sebagai usaha menghadirkan layanan informasi praktis, aktual dan lengkap tanpa batasan ruang. Sehingga hadir sebagai wahana sumber informasi di tengah perkembangan zaman, untuk mengembangkan program peningkatkan budaya literasi dan mutu layanan,” tambahnya.

Wakil Walikota Bukittinggi Irwandi sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dalam upaya  meningkatkan minat baca di tengah masyarakat, dengan merambah melalui sistem teknologi digital. Dengan usaha itu, definisi budaya literasi sebagai kemampuan seseorang memiliki sikap empati, cerdas dan mampu mengaktualisasikan dalam tulisan atau karya, dapat terealisasi.

Irwandi menyadari saat ini minat baca di Indonesia, termasuk Bukittinggi masih sangat minim. Irwandi melihat orang tua sendiri kurang suka membaca dan enggan membelikan anaknya buku bacaan. Disamping tingkat ekonomi yang masih rendah, dan tidak mengutakan membeli buku dibandingkan kebutuhan yang lain, anak-anak sendiri belum merasa akrab dan asing dengan buku serta minat membaca yang masih rendah dan lebih cenderung suka menonton televisi.

Untuk itu, menurut Irwandi, pembudayaan gemar baca harus ditanamkan sejak usia dini. Di setiap sekolah pelajar juga harus dibiasakan untuk mengoptimalkan perpustakaan sebagai gudang ilmu. Selain itu, dengan adanya sarana website yang juga dapat diakses melalui android pun akan merangsang masyarakat untuk meningkatkan minat membaca.

Seminar sehari ini diikuti sekitar 300 peserta dari Guru TK, SD, SMP, SMA se kota Bukittinggi, pengawas sekolah, SOPD, anggota komunitas literasi dan pemustaka. Narasumber sengaja menghadirkan pemerhati gemar membaca yaitu Subhan dan M. Fadhil. (AD/ril)