Hadapi Musim Hujan, BPBD Gelar Apel Siaga

MENARAnews, Demak (Jateng) – Selasa (28/11) di Alun-Alun Simpang enam Demak BPBD selenggarakan Apel Siaga Darurat Bencana Banjir dan Angin Puting Beliung sebagai Antisipasi Musim Hujan Dan Simulasi Bencana. Bertindak sebagai Inspektur Apel adalah Bupati Demak HM. Natsir dan turut hadir pula Wakil Bupati Drs. Joko Sutanto, Forkopimda Kabupaten Demak, Sekda Singgih Setyono.

Dalam sambutannya, Bupati HM. Natsir menyampaikan saat ini Jawa Tengah pada umumnya dan Kabupaten Demak pada khususnya, telah memasuki musim penghujan. Awal musim penghujan terjadi pada bulan Oktober sampai dengan November 2017.

Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Semarang lanjutnya, bulan Oktober sampai dengan November 2017 merupakan masa transisi atau peralihan musim. Sedangkan untuk puncak musim penghujan di wilayah Jawa Tengah diperkirakan akan terjadi pada bulan Januari 2018. Sehingga patut diwaspadai curah hujan tinggi dalam waktu singkat, angin kencang, dan petir yang berpotensi menimbulkan bencana banjir maupun longsor di berbagai daerah, tak terkecuali di Kabupaten Demak. Pemerintah Kabupaten Demak juga telah menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Banjir dan Angin Puting Beliung terhitung mulai tanggal 1 November 2017 hingga 15 April 2018.

Dikatakan pula oleh Bupati, di musim penghujan seperti sekarang ini resiko terjadinya berbagai macam penyakit pun meningkat. Untuk menyikapi hal tersebut perlu dilakukan langkah-langkah antisipasif sehubungan adanya beberapa ancaman bencana dan penyakit di wilayah Kabupaten Demak.

“Oleh karena itu saya minta kepada semua pihak untuk bersatu padu melakukan langkah-langkah antisipasi. Sehingga apabila benar-benar terjadi bencana, resikonya bisa ditekan seminimal mungkin”, ungkapnya.

“Melalui apel siaga ini diharapkan kita dapat mengevaluasi kekuatan daerah dalam menghadapi bencana, baik dalam hal kekuatan personil, peralatan / alat-alat rescue maupun evakuasi, sistem komunikasi serta logistik”, imbuhnya.

Untuk itu Natsir meminta kepada OPD terkait agar menyatakan kesiapan masing-masing.
“Namun demikian, kesiapan pemerintah tidak akan ada artinya bila tidak ada kesiapan dari masyarakat sendiri. Untuk itu, perlu adanya program-program kegiatan yang dilakukan secara kontinyu dan konsisten untuk menguatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana. Pola pikir pemerintah dan masyarakat diharapkan bisa berjalan sinergi”, jelasnya

Ia juga berharap kepada jajaran OPD terkait agar dapat memberikan sosialisasi, menyebarkan informasi maupun himbauan kepada masyarakat tentang upaya yang harus dilakukan untuk mengurangi resiko bencana dan dampak yang ditimbulkan akibat bencana.

“Bencana memang tidak bisa kita hindari. Namun setidaknya kita dapat mengantisipasi dan memberikan reaksi cepat melalui prediksi kepada masyarakat untuk meminimalisir jatuhnya korban. Saya harapkan seluruh pemangku kepentingan dapat saling bersinergi untuk dapat menumbuhkan masyarakat yang tangguh menghadapi bencana. Sehingga pengurangan resiko bencana dapat ditekan hingga zero accident”, pungkasnya.

Pada kesempatan tersebut Bupati Demak HM. Natsir, Wakil Bupati Joko Sutanto beserta Forkopimda Kabupaten Demak dan Sekda Singgih Setyono meninjau peralatan penanggulangan bencana. (Spn)