MENARAnews, Bukittinggi (Sumatera Barat) – Musibah kebakaran yang melanda Kota Bukittinggi, Senin (30/10) pagi sekira pukul 05.30 WIB, baru bisa dijinakan pada pukul 11.15 WIB siang. Api baru bisa dipadamkan setelah armada pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi dari Padang Pariaman 2 unit, Bukittinggi 6 unit, Agam 4 unit, Payakumbuh 2 unit, Limapuluh Kota 2 unit, Tanah Datar 2 unit, Padang Panjang 2 unit, Solok 2 unit, Sawahlunto 1 unit dan Kota Padang 1 unit.
Keterangan dari Kapolres Bukittinggi, AKBP Arly Jembar Jumhana dalam klarifikasi terkait musibah ini mengatakan, berdasarkan 10 orang saksi yang berasal dari penjaga Pasar Atas Bukittinggi, kebakaran terjadi pukul 05.30 WIB dan berakhir pukul 11.15 WIB.
Sementara itu, pemadaman api dibantu oleh armada kebakaran, BPBD, PMI serta pihak terkait lainnya. Sebelumnya, saksi melihat adanya percikan api trafo di Blok C, kemudian api merambat dan membakar gardu blok C. Dari informasi saksi tersebut, tim Polres Bukittinggi telah melakukan penyidikan dengan dibantu oleh jajaran Polres Padangpanjang, Payakumbuh, Agam dan Polda Sumbar.
“Selain itu, jumlah kios yang ada di Pasar Atas diperkirakan berjumlah sebanyak 794. Diantaranya, sekitar 600 lebih kios telah terbakar, untuk kerugian yang diakibatkan oleh musibah kebakaran ini mencapai Rp 1,5 triliun,”jelas Kapolres Bukittinggi AKBP Arly Jembar Jumhana.
Lebih lanjut, upaya dari Polres Bukittinggi dalam waktu sementara ini, akan membuat posko krisis centre di area Jam Gadang selama 1 minggu dan akan berkoordinasi dengan BNPB Kota Bukittinggi. Dalam upaya mengurangi beban korban kebakaran, pihak Pemda Provinsi, Pemko Bukittinggi, bersama pihak terkait akan mencoba saling bekerjasama sehingga korban merasa lega atas musibah yang menimpanya ini. (RK/AD)