Dang Ike : G.30 S/PKI Masa Kelam, Tiap Jam 9 Malam Masuk Lobang

MENARAnews, Tuba (Lampung)_Staf Ahli Kapolri Irjend. Pol Ike Edwin, tampil dalam Seminar Kebangsaan Mengenang Sejarah Kelam G.30 S/PKI yang dilaksanakan di Gedung RA Kartini, Menggala, Tulangbawang, Sabtu (14/10/2017).

Seminar kebanggaan Weekend Discussion edisi ke-5, di Tulangbawang kali ini cukup ramai dihadiri seribuan peserta dari lima elemen masyarakat yang terdiri dari elemen pendidikan, keagamaan, tokoh adat, tokoh masyarakat, LSM dan elemen media/insan pers.

Seminar dibuka oleh Bupati Tulangbawang diwakili oleh Kepala Kesbangpol, Drs. Yen Daren. Selain Irjen Ike Edwin hadir sebagai pembicara Kapolres Tulangbawang AKBP Raswanto Hadi Wibowo, SIK, M.Si, dan Dandim 0426 Letkol Arm. Kus Fiandar Yusuf. Seminar  dipandu oleh presenter Kompas TV, Cindy Tania.

Dalam pemaparannya Dang Ike (sapaan Irjen Pol Ike Edwin), mengisahkan pengalamannya kala masih berumur 4 tahun yang harus mengalami masa menegangkan dan harus bersembunyi di bawah lobang bersama keluarganya. Menurut Dang Ike, Gerakan 30 September 1965 yang dilakukan PKI untuk mengambil alih pemerintahan dengan menculik para jenderal dan pejuang merupakan sejarah kelam bagi bangsa Indonesia.

“G.30 S/PKI adalah masa kelam dan menjadi sejarah bagi Bangsa Indonesia. Saat itu, saya masih berusia 4 tahun, setiap jam 9 malam harus keluar rumah berbondong-bondong masuk ke lobang sebagai tempat persembunyian masyarakat, sirine bunyi dimana-mana dan sangat menegangkan. Ayah saya sedang bertugas menangkap PKI di Semarang, kami di rumah mencekam karema setiap menjelang malam, Tentara gedor-gedor pintu warga agar masyarakat bersembunyi di tempat aman. Saya menangis pun enggak boleh mulut saya dibungkam,” papar mantan Kapolda Lampung Terbaik 2016 ini memgenang masa kecilnya.

Suasanapun seminar semakin bergemuruh dan heboh saat Dang Ike membuat kuis untuk peserta seminar dan setiap kuis dijawab peserta laki-laki dan perempuan dan mendapat hadiah spesial dari Staf Ahli Kapolri ini.

Lakasana selebriti Ibu Kota, nama Dang diteriakkan peserta setiap Dang Ike berbicara hingga rebutan dan antri berfoto. Dang Ike pun rela berdesak-desakan demi berfoto bersama Jenderal Bintang Dua dengan ciri khas Salam Lampung Bermartabat.

Diakhir acara Dang Ike mendapat penganugerahan dan dinobatkan oleh Gema Samudera sebagai Tokoh Adat terpopuer berdasarkan Survey Media yang diselenggarkan oleh Gema Samudera, Pena Lampung dan Gema Lampung. Bahwa Irjen Pol. Dr. Ike Edwin adalah sosok tokoh adat terpopuler yang dianggap sebagai tokoh yang mengayomi, tokoh pemersatu, tokoh dan sosok yang dikagumi karena mampu meciptakan suasana kondusif kala menjabat menjadi Kapolda Lampung 2016. (PE/net)