MENARAnews.com, Denpasar (Bali) – Kumpulan orang yang tergabung dalam Semeton Bali Menolak KAMI menggelar aksi demonstrasi di Parkir Timur Lapangan Bajra Sandhi Denpasar. Tak hanya menolak, mereka pun bahkan mengancam membubarkan jika deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) digelar di Bali.
Dalam aksinya, mereka yang dipimpin oleh Panglima Komando Patriot Garuda Nusantara Wilayah Bali, Gus Yadi mendeklarasikan beberapa poin penolakan terkait KAMI di Bali.
“Pertama, menolak dengan tegas Deklarasi “KAMI” (Kesatuan Aksi Menyelamatkan Indonesia) atau semua gerakan organisasi ataupun kelompok yang memecah belah bangsa, dengan mempolitisasi agama dan sikap-sikap intoleransi berdasarkan SARA demi kepentingan dan keuntungan pribadi,” lugasnya.
Kemudian, menentang politik adu domba dan provokasi rakyat dengan mendompleng isu pandemi Covid-19 karena tindakan itu merupakan tindakan sangat biadab dan mengajak seluruh elemen masyarakat bergotong royong mencegah covid-19 dan dampak sosialnya
“Ketiga, menyatakan bahwa isu-isu yang dimunculkan oleh “KAMI” tentang bangkitnya PKI adalah propaganda sesat,” lanjutnya.
Dirinya pun bersama Semeton Bali mengajak kepada masyarakat agar tetap menjalin persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan pada Pancasila dan UUD 1945.
“Bila KAMI dideklarasikan di Bali maka koalisi masyarakat bali / semeton Bali siap menjadi garda terdepan untuk menolaknya,” cetusnya.
Gus Yadi bahkan mengatakan bahwa KAMI bertujuan untuk memakzulkan presiden.
“Pada aksi yang pertama di Jakarta, bahwa meraka dia mamkzulkan pemerintahan itu sudah melanggar konstitusi bangsa. Dan kita tahu siapa yang ada dibalik itu, ada Din Syamsydin dan ada kelompok 212. Kenapa itu dilakukan? Karena meraka tidak terima dengan pemerintahan yang ada,” jelasnya.
Ia lantas juga meluruskan bahwa aksi ini bukan semata-mata sebagai aksi dukungan terhadap Jokowi.
“Bukan berarti kami mendukung Jokowi, tapi kami mendukung pemerintahan yang benar dan yang sah menurut bangsa Indonesia sesuai dengan konstitusi yang ada,” lanjutnya.
Selain menolak keras munculnya deklarasi KAMI di Bali, Semeton Bali juga berharap Pemerintah dapat ikut berselaras menolak gerakan KAMI yang dikhawatirkan mengancam ikatan persaudaraan antara umat beragama di Bali.
“Harapan kami tentu pemerintah bisa menolak Deklarasi KAMI di Bali, karena itu akan merusak sendi persaudaraan kita antara umat beragama. Karena tidak cocok dengan kultur dan budaya yang ada di Bali,” tuturnya. (*)
Editor : N. Arditya