Wabup Sidak DPUPR Tinjau Progres Pembangunan Infrastruktur

MENARAnews, Pandeglang (Banten) – Wakil Bupati (Wabup) Pandeglang Tanto Warsono Arban melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) kemudian dilanjutkan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR).

Dalam sidak di Disdukcapil, Wabup memantau pelayanan kependudukan di Kabupaten Pandeglang dan hasilnya pelayanan berjalan normal tanpa ada permasalahan yang ditemui. Sedangkan di DPUPR, Wabup Tanto menemukan permasalahan, diantaranya terdapat pengerjaan jalan di Kecamatan Munjul yang tidak berjalan dengan baik karena progresnya masih sekitar 40 persen di Bulan Oktober, sementara kontrak pengerjaan akan berakhir.

“Ada enam paket yang kondisinya perlu pantauan khusus, tapi setelah dibedah secara mendalam, kita memutuskan hanya satu, yaitu ruas jalan di Munjul. PUPR sudah menurunkan tim, tim bergerak. Insyaallah yang satu ini kita pengawasan ketat. Progresnya di lapangan baru 40 persen,” jelas Tanto, (31/10/2019).

Ia menyarankan agar pengerjaan ruas jalan di Kecamatan Munjul tersebut terus digenjot dengan melakukan pengerjaan siang dan malam. Jika hal itu dilakukan, Wabup Tanto optimistis pengerjaan jalan akan selesai tepat waktu sesuai dengan kontrak.

“Kalau saya lihat, kalau memang bisa dikerjakan siang dan malam, insyallah masih bisa kekejar,” bebernya.

Ia membeberkan, permasalahan pengerjaan jalan di Kecamatan Munjul didominasi oleh permasalahan teknis sehingga perlu dilakukan pengawasan penuh. Namun, ia menjamin tidak akan melakukan blacklist atau daftar hitam kepada pihak ketiga yang sedang mengerjakan ruas jalan di Kecamatan Munjul tersebut.

“Saat ini kita masih berupaya, dari pihak ketiga pun memaksimalkan pekerjaan sampai dengan kualitasnya baik sesuai standar,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Asep Rahmat menambahkan, permasalahan pengerjaan ruas jalan tersebut telah dibahas dengan melibatkan pihak-pihak terkait. Hasilnya, metodologi pengerjaan akan diubah sehingga diharapkan berdampak pada peningkatan progres pengerjaan di lapangan.

“Memamg perlu perhatian khusus karena progresnya masih 40 persen, ada kendala-kendala di lapangan yang satu paket itu,” tutupnya. (IN)