Terbentur LP2B, Jumlah Exit Tol di Pandeglang Dipangkas

MENARAnews, Pandeglang (Banten) – Jumlah exit tol atau pintu keluar Tol Serang-Panimbang di Kabupaten Pandeglang diperkirakan akan dipangkas. Kemungkinan, pintu keluar tol di Pandeglang hanya untuk di kawasan Kecamatan Bojong dan Panimbang. Sementara di Kecamatan Pagelaran, rencananya akan dihilangkan.

Kepala Tim PKK Tol Serang-Panimbang sesi III pada Kementerian PUPR, Ibrahim Hasan menerangkan, alasan dihilangkannya exit tol di Pagelaran itu lantaran terbentur dengan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) yang terdapat di Kecamatan Patia.

Usulan penghilangan exit tol di Pagelaran berasal dari Pemerintah Provinsi Banten. Karena berdasarkan aturan, area LP2B tidak diperbolehkan beralih fungsi, bahkan untuk pembangunan infrastruktur sekalipun.

“Sepertinya bakalan jadi tinggal dua, cuma belum fix. Alasannya karena ada area LP2B yang tidak bisa digeser. Jadi menurut Pemprov jika LP2B itu mengenai badan jalan, tidak mengapa,” jelasnya, Senin (7/10/2019).

Bukan cuma exit tol, Ibrahim pun menyebut larangan mengalihkan area LP2B juga berdampak pada rest area atau area istirahat. Semula pemerintah akan membangun dua area istirahat di sekitar Kecamatan Patia di sebelah kanan kiri jalan tol. Akan tetapi dengan adanya aturan itu, kemungkinan pemerintah hanya menyediakan satu area istirahat yang menuju Serang.

“Rest area tadinya direncanakan dua, kanan kiri. Tetapi diusulkan hilang yang ke arah Panimbang, jadi tinggal yang arah Serang. Karena yang di Patia itu tidak diperbolehkan oleh Pemprov karena masuk dalam LP2B,” bebernya.

Namun Ibrahim menegaskan bahwa hal itu masih sebatas kemungkinan. Sebab pemerintah masih mengkaji hal tersebut. Bahkan pihaknya juga berusaha untuk memperjuangan supaya pintu keluar tol dan area istirahat tidak berkurang.

“Namun akan kami perjuangkan agar exit tol itu ada lagi. Karena berdasarkan perencanaan awal, idealnya memang ada tiga exit tol karena itu kan juga bisa memengaruhi perekonomian warga. Jika makin banyak exit tol, makin berkembang ekonomi warga,” terang Ibrahim.

Sementara itu, Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengaku kecewa dengan rencana tersebut. Irna menjelaskan, wacana mengurangi jumlah pintu keluar tol dan area istirahat, tentunya akan merugikan masyarakat Kabupaten Pandeglang.

“Kalau kami merasa rugi, karena ada beberapa masyarakat kami di lima kecamatan itu pasti akan sejahtera kalau ada tol, khususnya Bojong, Pagelaran, dan Panimbang. Sehingga ekspektasinya sudah besar,” ungkapnya.

Meski begitu, Irna masih berharap supaya wacana itu batal dilakukan. Karena sampai saat ini pembahasannya belum final. Irna pun menekankan pemerintah dan pihak terkait segera melakukan pembahasan persoalan itu agar tidak menghambat proses pembangunan proyek strategis nasional tersebut.

“Itu kan mudah-mudahan belum final. Kami berharap tiga pintu tol itu bisa mensejahterakan masyarakat kami di sana. Ternyata memang harus dibahas lagi, tidak cuma ditingkat provinsi saja, tapi juga dengan pusat dan kami,” tutup bupati. (IN)