MENARAnews.com, Denpasar (Bali) – Sudah menjadi rahasia umum bahwa minat literasi di Indonesia jika dibandingkan dengan negara lain sangatlah rendah. Bahkan dalam survey dari Central Connecticut State University (CCSU) merilis peringkat literasi Indonesia berada pada ranking 60 dari 61 negara yang di survei. Indonesia masih unggul dari satu negara yakni Bostwana. Nomor satu ada Finlandia disusul Norwegia, Islandia, Denmark, Swedia, Swiss, AS dan Jerman. Melihat kenyataan itu, tentu sangat miris ketika kita sadari bahwa Perpustakaan tertinggi di dunia, tapi belum mampu melambungkan tingkat literasi manusianya.
Terkhusus di Bali yang merupakan daerah pariwisata, sering disebut dengan kampung global, tentu selalu bersentuhan langsung dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menuntut masyarakatnya untuk bisa mengikuti. Salah satu solusinya adalah membaca dan menulis. Namun belakangan ini, minat membaca dan menulis masyarakat Bali khususnya di kalangan mahasiswa sangatlah rendah. Hal ini dibuktikan dari minimnya kalangan mahasiswa yang menulis di kolom opini di media mainstream maupun online. Meskipun ada, hanya orang yang itu-itu saja.
Berangkat dari permasalahan tersebut, Pimpinan Daerah Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia Bali (PD KMHDI Bali) menyelenggarakan lomba essay tingkat mahasiswa Hindu se-Bali. Kegiatan ini dilaksanakan guna memantik keinginan mahasiswa Hindu khususnya di Bali untuk menuangkan berbagai keresahannya lewat tulisan, selain menuliskan keresahan diharapkan juga mahasiswa mampu menelurkan jalan keluar atau solusi yang bisa dijadikan sebagai wujud nyata kontribusi untuk daerah.
Menurut I Gusti Putu Kirana Dana selaku Ketua PD KMHDI Bali, kegiatan ini diselenggarakan selain untuk memantik keinginan mahasiswa Hindu untuk membaca dan menulis, juga membuktikan bahwa PD KMHDI Bali memang berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata untuk kemajuan daerah dalam sisi literasi.
“Kami sebagai organisasi yang concern dalam pembangunan sumber daya manusia tentu menjadikan kegiatan ini sebagai langkah nyata kami untuk membangun kualitas mahasiswa Hindu di Bali. Menulis bukanlah hal yang sulit, bukan juga hal mudah. Menulis akan terasa mudah jika kita sudah membaca sebelumnya, dan tentu saja kita memiliki keresahan. Kami di PD KMHDI Bali ingin ikut berkontribusi dalam membumikan semangat literasi di Bali yang belakangan ini banyak pula komunitas yang bergerak di bidang ini. Maka dari itu, mari bersama-sama membangun Bali melalui tulisan,” ujar Pemuda asal Karangasem yang juga aktif dalam dunia literasi di daerahnya.
Lomba Essay ini mengambil tema “Mahasiswa Hindu Bersuara Untuk Bali Tercinta” membuka kesempatan kepada seluruh mahasiswa Hindu yang mengenyam pendidikan di Bali. Karya dari peserta nantinya akan dinilai oleh juri yang memiliki kemampuan di bidangnya yaitu Dr. I Ngurah Suryawan yang merupakan akademisi dan penulis buku Mencari Bali yang Berubahdan I Komang Agus Widiantara, S.Sos., M.Ikom yang juga akademisi sekaligus Ketua DPP Peradah Indonesia Bali.
Kegiatan ini tidak berakhir setelah juara diumumkan, lebih dari itu karya-karya yang telah dikumpulkan oleh peserta lomba akan dirangkum dalam sebuah buku yang nantinya akan diberikan judul “Mahasiswa Hindu Menggugat” sebagai karya kompilasi monumental mahasiswa Hindu untuk Bali tercinta.(DI)
Editor: N. Arditya