MENARAnews, Pandeglang (Banten) – Pemerintah Kabupaten Pandeglang menggelar peringatan Hari Koperasi ke-74 di Tribun Alun-alun Pandeglang dengan mengusung tema ‘Koperasi Indonesia Bangkit Menuju Revolusi 4.0’.
Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Pandeglang Pery Hasanudin mengatakan, pertumbuhan koperasi harus mengikuti zaman yang begitu cepat di era digital. Jika hal itu tidak dapat dilakukan, maka koperasi tidak akan berkembang. Dengan memanfaatkan teknologi, lanjut sekda, usaha koperasi dapat disebarluaskan ke publik tanpa batas ruang dan waktu sehingga publikasi dapat berjalan efektif dan efisien.
“Di zaman sekarang ini, di zaman era perubahan yang sangat cepat, pertumbuhan koperasi itu harus mengikuti zaman. Zaman sekarang apa? Zaman digital, zaman elektronik. Kalau kita konservatif, tidak ikut berubah, kita ketinggalan (zaman, red),” ujarnya, (15/10/2019).
Sekda menegaskan, koperasi harus bisa memberikan kesejahteraan kepada anggotanya dan memberdayakan sektor lain seperti Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Untuk itu, pihaknya menginstruksikan kepada instansi terkait untuk melakukan verifikasi dan validasi data untuk mengetahui sejauh mana perkembangan koperasi yang ada di Pandeglang.
“Jajaran Dinas Koperasi dan UMKM Pandeglang supaya melakukan evaluasi koperasi yang ada, bentuk evaluasi berupa memberikan apresiasi terhadap koperasi yang berprestasi, koperasi yang patut diberikan penghargaan,” bebernya.
Lebih lanjut Sekda menegaskan, pemerintah mengapresiasi eksistensi dari koperasi yang ada di Pandeglang baik dari sisi regulasi, kapital, kegiatan, maupun Sumber Daya Manusia (SDM) atau anggotanya. Dengan terpenuhinya unsur-unsur tersebut, maka kualitas koperasi dapat terjamin.
“Saya berterima kasih dengan koperasi yang eksis. Bagaimana koperasi ini eksis? Dilihat dari segi regulasi, artinya koperasi memiliki syarat dasar, dimana koperasi harus melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT). Kaitan dengan keberadaan koperasi, diharapkan Dinas Koperasi dan UMKM Pandeglang verifikasi keberadaan koperasi. Koperasi itu banyak, tetapi yang berkualitas dan eksis, itu bisa dihitung dengan jari. Tidak hanya kuantitas, kualitas yang harus kita jaga. Artinya banyak koperasi tapi tidak bertuan dan sebagainya,” tegasnya.
Di lokasi yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Pandeglang Tatang Muhtasar menuturkan, koperasi di Indonesia khususnya Pandeglang agar segera melakukan perubahan secara cepat sehingga koperasi dapat lebih maju. Ia menegaskan bahwa koperasi harus siap melakukan perubahan karena setiap zaman memiliki cara tersendiri untuk berjalan sehingga koperasi harus dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
“Terdapat lebih dari 143 juta pengguna internet di Indonesia, maka dari itu koperasi dan UMKM dapat memasarkan barangnya melalui online (dalam jaringan, red). Selain itu juga sudah banyak perdagangan elektronik di Indonesia, maka Dinas Koperasi dan UMKM Pandeglang terus mendorong koperasi-koperasi di Pandeglang untuk memasarkan produknya melalui online,” pungkasnya.
Terpisah, Manajer Koperasi Karyawan (Kopkar) Tirta Usaha Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Berkah Pandeglang, Selvi Septianingsih menjelaskan bahwa dalam upaya untuk terus eksis di era globalisasi, Kopkar Tirta Usaha terus mengakomodir kepentingan para anggota dengan memberikan berbagai kemudahan. Bahkan, untuk meningkatkan kepercayaan para anggota, Kopkar Tirta Berkah menggunakan sistem aplikasi teknologi akuntansi berupa USSI. Aplikasi tersebut memudahkan para pengurus dan anggota untuk mengetahui sejauh mana perkembangan atau kemajuan Kopkar Tirta Usaha.
“Supaya tetap eksis di era globalisasi, kami melayani anggota yang berjumlah 93 orang dengan memberikan pinjaman dan mengurangi bunga. Kita satu-satunya koperasi di Pandeglang yang menggunakan sistem akuntansi USSI. Kalau datanya sudah diinput di aplikasi, kita tahu neraca koperasi, apakah seimbang atau tidak,” ujarnya.
Saat ditanya terkait keamanan data dari aplikasi tersebut, Septi menegaskan bahwa data-data koperasi dijamin aman karena pihaknya telah melakukan pembayaran secara rutin setiap bulan kepada pemilik aplikasi tersebut.
“Data di aplikasi aman, kita ada perjanjian kerja sama, kita setiap bulan bayar pemeliharaan sistem,” imbuhnya.
Septi menambahkan, selain menggunakan teknologi, cara lain agar Kopkar Tirta Usaha terus eksis yaitu dengan secara rutin menggelar RAT dengan membahas pendapatan koperasi, beban, bunga yang diterapkan pada setiap pinjaman, hingga Sisa Hasil Usaha (SHU).
“Koperasi kita adalah koperasi simpan pinjam bagi internal anggota. Kita setiap tahun melakukan Rapat Anggota Tahunan. Kopkar Tirta Usaha dibentuk sejak 26 Oktober 1992 dan perubahan Anggaran Dasar (AD) terakhir dilakukan 6 Februari 2008,” bebernya.
Lebih lanjut Selvi menambahkan, Kopkar Tirta Usaha memiliki berbagai kegiatan terutama bidang sosial dan pendidikan. Kegiatan itu bersumber dari dana yang telah dialokasikan pada saat RAT, seperti dana sosial, dana pendidikan, dana cadangan, simpanan anggota, hingga keuntungan atau profit.
“Kita melakukan santunan anak yatim, dipimpin oleh pembina koperasi Ujang Sumawinata sekaligus Ketua PDAM Tirta Berkah Pandenglang dan didampingi ketua koperasi Euis Yuningsih selaku Kepala Bagian Pembinaan Pelanggan PDAM Tirta Berkah Pandeglang,” ungkapnya. (MY)