KAHMI Bali bersama Tokoh Lintas Agama, Tolak Golput dan Politisasi Tempat Ibadah

MENARAnews.com, Denpasar (Bali) – Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) mengadakan temu akrab dan deklarasi bersama Tokoh lintas agama dengan tema “Tolak Golput dan Politisasi Tempat Ibadah Sukseskan Pemilu 2019” di Hotel Grand Santi Denpasar, Sabtu (13/4/2019).

Dalam acara tersebut turut mengundang beberapa perwakilan Tokoh agama, yaitu Adinata Lie selaku Ketua MATAKIN Bali , Pdt. IGK Karyana selaku Ketua WALUBI Bali, HM. Taufik As’adi selaku Ketua MUI Bali, Nyoman Alit Putrawan selaku PHDI Bali, Bishop Nengah Suama selaku Ketua PGI Bali dan Ngurah Swasta selaku Perwakilan dari FKUB Bali. Hadir pula beberapa perwakilan Organisasi Mahasiswa yang ada di Bali.

Harry Sartomo,Koordinator KAHMI Bali menyampaikan bahwa acara ini diselenggarakan untuk mengingatkan kepada masyarakat khususnya perwakilan Mahasiswa agar tidak golput dan tetap menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019. Selain itu, juga dihimbau untuk menghindari money politic dan politisasi tempat ibadah.

“Ini merupakan suatu upaya warning, mengajak semua jangan sampai golput, menghindari money politic dan mengembalikan tempat ibadah sebagaimana fungsinya, tempat ibadah adalah tempat yang netral, tidak menjadi media berpolitik,” ujarnya.

Harry juga menambahkan, tujuan diundangnya para Tokoh lintas agama ini yaitu untuk menghimbau tiap umat beragama agat berbondong – bondong ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 17 April 2019 dan menolak adanya penyalahgunaan tempat ibadah sebagai media kampanye melalui ajakan dari Tokoh Agama.

Adapun isi dari Deklarasi Tokoh Lintas Agama Se-Bali tersebut yaitu:

1. Menolak Golput dan mendorong partisipasi seluruh warga Bali dalam pemilu 17 April 2019 untuk menggunakan hak pilihnya

2. Menolak Politisasi tempat Ibadah karena tempat Ibadah adalah tempat yang harus netral dan steril dari kegiatan politik praktis.

3. Kami bersepakat tempat ibadah adalah tempat untuk menebarkan perdamaian dan persaudaraan antar sesama dan tempat untuk mengajak persatuan. Kami menolak jika ada tempat ibadah cenderung keluar dari fungsi utamanya sehingga justru untuk menyebar fitnah, berita bohong, menebar kebencian dan menyebar permusuhan

4. Mari bersama sama kita Sukseskan Pemilu 2019 dengan membangun persaudaraan dan persatuan Indonesia

5. Mari gunakan hak pilih sesuai hati nurani kita masing-masing.

6. Mari bersama-sama Menjaga kerukunan dan merawat kebhinekaan, Tetap Setia kepada Pancasila dan UUD 1945, serta Menjaga Keutuhan NKRI.

7. Mari Bersama-sama untuk selalu menjaga situasi dan kondisi Bali tetap aman, kondusif & damai. (DI)

Editor: N. Arditya