MENARAnews.com, Denpasar(Bali) – Unik dan berbeda, itulah ungkapan yang dilontarkan oleh masyarakat sekitar Jalan Jenderal Sudirman, Denpasar, melihat aksi kampanye Freeze Mob yang dilakukan oleh Para Kader Partai Kesejahteraan Rakyat (PKS) Bali, Jumat (15/3/2019). Berbaris memanjang di pinggir Jalan Jenderal Sudirman, Para Kader dan Caleg PKS Bali membawa bendera PKS dan banner kecil yang digantungkan di badan.
Kegiatan kampanye seperti ini sebelumnya sudah pernah dilakukan oleh PKS namun dengan metode yang berbeda. Sekertaris DPD PKS Denpasar, Setyo Edi mengakui bahwa sebelumnya kegiatan kampanye yang dilakukan adalah Flash Mob, kampanye bergerak. Namun kali ini kampanyenya dilakukan dengan berdiam di satu tempat, sehingga disebut kampanye Freeze Mob.
“Kampanye sebelumnya kami melakukan Flash Mob atau kampanye bergerak. Dan biasanya kami menggunakan drone untuk mengabadikan momen kampanye. Kali ini dibuat berbeda, kampanye dengan berdiam di satu tempat atau Freeze Mob,” ujarnya.
Heri Sukarmeni, selaku Koordinator lapangan dan Ketua Tim Pemenangan menambahkan bahwa kegiatan kampanye ini adalah kampanye yang elegan yang tidak digunakan oleh Partai lain. Selain itu juga Heri menegaskan bahwa kampanye Flash Mob ini telah dilakukan 4 kali dan merupakan ciri khas PKS.
“Kegiatan kali ini sudah ke-4 kalinya, Flash Mob, dan ini adalah Branding Nasional, cara PKS mengenalkan partai pada masyarakat. Flash Mob adalah cara yang paling elegan, cara yang mengandalkan kepribadian Kader dengan menggunakan bendera dan simbol untuk memperlihatkan keyakinan kampanyenya dihadapan masyarakat,” tegasnya.
Ditemui pada kesempatan yang sama, Komisioner Bawaslu Denpasar, Ketut Suardana pun mengakui kampanye ini merupakan kampanye baru dan berbeda dari kebiasaan kampanye partai lain.
“Ini kampanye model baru, jika biasanya partai lain hanya berkampanye dengan model tatap muka,ini sesuatu yang baru. Dan kegiatan ini pun masih dilakukan dengan tertib dan masih dalam batas aman walaupun dilakukan di pinggir jalan,” lugasnya. (DI)
Editor: N.Arditya