MENARAnews, Manado (Sulut) – Pemerintahan Joko Widodo melalui Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) / badan Pertanahan Nasional (BPN) hingga saat ini terus menggodok kepengurusan Pendaftaran Tanah Sertifikat Lengkap (PTSL) di seluruh wilayah Indonesia, tidak terlepas Kota Manado.
Hingga Bulan September 2018 di Kota Manado tercatat ada sekitar 1.600 lahan yang mengikuti program PTSL tersebut, seluruh program itu pun terbagi kedalam 2 Kelurahan yakni Kel. Bahu Kec. Mapanget sebanayk 800 bidang, dan Kel. Bengkol Kec. Mapanget sebanyak 800 bidang.
Kepala Lingkungan I Kel. Buha Kec. Mapanget, Sofie Pangemanan menjelaskan di lingkuganya ada sekitar 300 bidang yang akna diterbitkan sertifikat. “Kalo di Lingkungan saya paling banyak dari 9 lingkungan yang ada di Lingkungan Kel. Buha, ada sekitar 300 bidang dari total 800 bidang” tegas ibu Sofie.
Ibu Sofie melanjutkan memang sebelum ada program PTSL ini, masayarakat sangat sedikit sekali yang meiliki sertifikat lahan. Hal tersebut dikarenakan keengurusannya yang lama, berbelit, dan memakan biaya yang cukup tinggi.
Program PTSL yng dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo ini sangat membantu masyarakat di Kel Buha Kec. Mapanget. “Sangat bersyukur dan berterima kasih sekali atas program yang telah disusun oleh Presiden Jokowi karena pengurusan sertifikat ini gratis dan tidak dipungut biaya sama sekali, karena memang masyarakat itu taunya kalo mengurus sertifikat itu mahal dan sangat ribet.” Tegas ibu yang sering dipanggil Pala Fifi ini.
Untuk Ibu Sofie sendiri adalah salah satu dari sekian banyak masayrakat yang mengikuti program PTSL ini. “Luas bidang tanah yang kami ajukan untuk diukur ada 2 bidang, yang pertama seluas 9x16m dan yang kedua seluas 21x16m” imbuhnya.
Ibu Sofie menambahkan hingga saat ini BPN Manado terus melakukan pengukuran setiap harinya untuk mengejar target agar seluruh sertifikat dapat selesai hingga akhir 2018. (red)