BPBD Demak Mengadakan Latihan Ketrampilan Penanganan Bencana

MENARAnews, Demak (Jateng) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Demak kembali mengadakan Latihan Ketrampilan Penanganan Bencana (LKPB) di aula BPBD Demak pada Senin (27/11).

 

LKPB yang diikuiti oleh 50 peserta dari 8 desa di Kab Demak ini, merupakan upaya BPBD dalam melakukan kaderisasi demi melakukan pencegahan dan penanggulangan bencana di desa-desa.

Kaderisasi ini dianggap penting, karena menurut Kabid Kedaruratan dan Logistik, Mahmudi, ada beberapa ancaman bencana yang merundung Kab Demak karena Kab Demak memiliki letak geografis potensial bencana.

“Berdasarkan letak geografisnya, Demak itu merupakan dataran cekung yang dikelilingi daerah yang datarannya lebih tinggi seperti Kab. Jepara dan Kudus. Sehingga potensi untuk terjadinya banjir di saat hujan deras. Belum lagi jika curah hujan tinggi dan merata, maka Demak akan mendapatkan air kiriman dari daerah sekitarnya,” ucap Mahmudi.

Selain karena tingginya hujan yang menyebabkan banjir, ada beberapa potensi bencana lain di Kab Demak yang menjadi tugas BPBD untuk di tanggulangi dan hal-hal tersebut berkolerasi dengan kebiasan masyarakat yang belum sadar lingkungan.

“Ada beberapa potensi bencana yang mengancam Kab Demak, yakni banjir, puting beliung, kekeringan, dan kebakaran. Tiga diantaranya bisa terpicu karena belum sadarnya masyarakat dalam menjaga lingkungan. Seperti halnya di Demak bagian selatan dimana terdapat perbukitan yang semula adalah hutan, kini beralih fungsi jadi ladang, sehingga penyerapan airnya tidak maksimal. Juga masalah lain seperti membuang sampah di sungai masih sering dilakukan masyarakat,” imbuh Mahmudi.

Program pemerintah dalam membuat Demak bersih dari sampah dirasa masih perlu disosialisasikan lebih jauh di desa-desa pelosok.

Seperti yang diucapkan Suyadi, staf BPBD setelah memberi pelatihan simulasi pemberian pertolongan pertama pada bencana kebakaran.

“Salah satu tujuan LKPB ini juga untuk membantu BPBD dalam sosialisasikan pada masyarakat di desa-desa, agar peduli pada lingkungan sehingga bisa mencegah potensi bencana. Diharapkan kader-kader ini (peserta LKPB – red) tidak hanya mengerti tentang pertolongan setelah bencana terjadi, tapi juga pada pencegahannya dengan melakukan sosialisasi tanggap bencana,” terang Sayudi.

Dalam melakukan pelatihan LKPB, BPBD turut menggandeng pihak-pihak untuk memberikan arahan dan pelatihan, antara lain PMI dan RSUD. (Nsn)