MENARAnews, Kotabumi (Lampung)_Kisruh terkait belum cairnya dana proyek di kabupaten Lampung Utara (Lampura) baik untuk uang muka dan PHO membuat para rekanan (Kontraktor) mengambil tindakan menyegel kantor Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) yang terletak di komplek kantor pemerintahan kabupaten setempat.
Sebelumnya, kurang lebih ratusan rekanan di Lampura menyambangi kantor pemerintahan setempat untuk menagih dan menanyakan waktu pembayaran dana proyek (uang muka /PHO) yang dijanjikan pemkab setempat akan dicairkan hari ini (13/10). ” Kami datang kesini untuk menagih janji pemerintah yang akan membayar uang Proyek. Kami menanyakan hak kami. Telah berulang kali kami selalu dijanjikan tetapi tidak ada realisasinya. Karena itu kami minta kepastian bayaran hari ini dan kami minta Bupati menjelaskannya langsung,” ungkap Erfan Zen Ketua Koalisi Kontraktor Lampura bersatu seraya menambahkan bahwa kedatangan mereka tidak ada kaitannya dengan politik melainkan murni menuntut hak.
Sementara itu, perwakilan rekanan Edi Abijar usai melakukan aksi penyegelan kantor BPKAD menyatakan pemerintah daerah wajib membayar dana proyek terutama yang telah melakukan PHO. ” Menurut aturan dan perundang-undangan setiap pekerjaan selesai wajib dibayar. Jika memang terkendala tidak adanya dana kenapa paket proyek kemarin digelar. Dan jika tidak ada kejelasan maka kami akan meminta aparat penegak hukum (Polda, Kejati dan Ombudsman) untuk membuat tim mengusut permasalahan ini,” serunya.
Masih menurut perwakilan rekanan, Wandi meminta pencarian dana proyek harus dilakukan hari ini juga. Karena mereka telah berulang kali diperdayai oleh pemerintah kabupaten untuk segera dilakukan pencairan. ” Dana dalam APBD itu ada 1,9 Triliun kok tiba-tiba dana kosong kemana dana itu,” tanya Wandi seraya meminta aparat penegak hukum untuk mengusutnya.
Pantauan di lapangan, aksi para rekanan itu nyaris memicu kerusuhan. Rekanan merasa tidak puas setelah menunggu sekian lama yang mereka harapkan untuk bertemu langsung dengan Bupati. Akhirnya mereka dijanjikan akan bertemu dengan Wakil Bupati dan Sekdakab. Akan tetapi sesampainya di ruang Siger pemkab setempat mereka hanya ditemui Asisten III, Efrizal Arsyad, Staf Ahli Bupati, Azwar Yazid, Kabag Hukum, Hendri. Merasa dipermainkan para rekanan melakukan walk-out dan sempat terjadi insiden pemukulan kaca meja hingga pecah setelah itu dilanjutkan dengan aksi penyegelan kantor BPKAD. (JA)