Fariz, Bayi Penderita Bocor Ginjal Butuh Uluran Tangan

MENARAnews, Kotabumi (Lampung)_Sungguh miris melihat penderitaan yang dialami  Fariz Noval bocah berusia 2,8 tahun yang mengalami penyakit bocor ginjal. Bocah malang buah hati pasangan Sarif (35) dan Risma Wati (30) warga lingkungan VI kelurahan Kelapatujuh, Kotabumi Selatan ini harus rutin menjalani pengobatan di rumah sakit umum daerah Ryacudu Kotabumi.

Akibat kebocoran ginjal itu, di sekujur tubuh balita mungil ini kerap kali mengalahkan pembengkakkan. Bahkan terkadang matanya tak dapat terbuka dan Fariz kerap menangis menahan rasa sakit. “Gejala pembengkakkan tubuh anak saya dimulai dari bulan September yang lalu. Awalnya kami mengobati Fariz ke Mantri dan Bidan. Akan tetapi sekian lama belum menunjukkan perubahan membaik. Lantas saya membawa ke rumah sakit umum Ryacudu dan Dokter meminta Fariz  untuk dirawat. Setelah didiagnosa, kata Dokter ternyata anak saya mengalami kebocoran ginjal dan disarankan untuk wajib rutin kontrol, ” terang Sarif di kediamannya, Jum’at pagi (6/10/2017).

Selain mengeluh atas kondisi buah hatinya, Sarif juga mengaku kesulitan dalam hal pembiayaan pengobatan Fariz. Meskipun dirinya menggunakan BPJS dalam pengobatan anaknya, tetapi Sarif mengaku sering harus merogoh kocek yang lumayan besar untuk membeli obat yang tidak ditanggung BPJS.

“Kami juga mengalami keterbatasan biaya untuk mengobati Fariz. Terkadang kami harus mengeluarkan uang untuk menebus obat yang tidak ditanggung BPJS. Atau harus beli di apotik luar karena di apotik rumah sakit tidak tersedia. Contohnya kemarin saya membeli syirup seharga Rp. 100 ribu dan ada satu jenis obat lagi yang tidak kami tebus lantaran tidak ada uang lagi,” tutur Sarif yang diiyakan oleh Risma istrinya dengan nada lirih.

Saat ini kondisi Fariz, terang Sarif , telah menunjukkan perubahan membaik setelah menjalani kontrol rutin di rumah sakit. Akan tetapi jika kedepan kondisinya kembali memburuk maka disarankan oleh dokter untuk di lakukan pengobatan lebih lanjut di rumah sakit yang ada di Bandarlampung. ” Seminggu wajib kontrol. Tapi jika masih belum ada perubahan maka akan dibawa ke Bandarlampung,” terangnya.

Diakhir percakapan,  Sarif dan istrinya Risma sangat mengharapkan adanya uluran tangan dari para dermawan agar bisa membantu meringankan beban pengobatan anaknya. ” Kami sangat mengharapkan bantuan dan uluran tangan para dermawan untuk pengobatan Fariz,” harap Sarif.  (JA)