MENARANEWS.COM (Demak) – Bulan Ramadhan yang seharusnya dilalui dengan suasana tenang dan khusuk, tampaknya seringkali terciderai dengan bunyi petasan yang mengganggu dan juga dapat mencelakakan orang.
Untuk itu Sat Reskrim Polres Demak sejak di hari ke 3 puasa Ramadhan mulai melakukan rasia ke tempat – tempat yang memproduksi dan menjual serbuk petasan, seperti yang disampaikan Kapolres Demak, AKBP Budi Adhy Buwono, di Mapolres Demak, Senin (27/3/23)
Ia menyampaikan bahwa ada tiga lokasi penangkapan pada 24 – 26 Maret 2023, yakni di 2 desa di Kecamatan Bonang ( Desa Sumberejo dan Desa Bonangrejo) dan 1 Kec Sayung (Desa Bulusarji). Dengan 4 orang pelaku, yakni 3 orang warga Demak M (29), S (19), A (17) dan A (33) warga Semarang.
“Sat Reskrim dan Polsek Bonang berhasil mengungkap penjualan serbuk petasan. Jadi untuk keseluruhan barang bukti berupa serbuk petasan yang sudah kita amankan adalah sekitar 40 Kg. Terdiri dari 13 Kg di TKP pertama Sumberejo Bonang, ke dua sejumlah 3 kg, kemudian TKP ke 3 di Bulusari Sayung ini sejumlah 24 kg,” terang Kapolres Demak.
Pihaknya melanjutkan, bahwa modus pelaku yakni membuat petasan dan ada juga yang membeli serbuk untuk kemudiandijual kembali ke beberapa kota, baik secara langsung maupun paket melalui online.
“Jadi modus mereka ini, ada yang membuat, ada juga yang membeli dan dijual kembali. Baik secara langsung atau secara online. Ada yang dijual ke Semarang dan juga Jepara Kudus,” ujarnya.
Tindakan para pelaku tersebut telah melanggar Undang Undang darurat No 12 tahun 1951 dengan ancaman maksimal hukuman 20 tahun penjara.
Selanjutnya barang bukti langsung dimusnahkan oleh Polres Demak dan demi menjaga kamtibmas di bulan ramadhan ini, Polres Demak dan jajaran akan selalu melakukan patroli sertabmenindak tegas atas penjualan petasan di Kab Demak. (Nungki)