MENARAnews, Jakarta – Polemik impor beras kembali muncul ke permukan setelah beredar informasi bahwa pemerintah berencana melakukan impor beras sebanyak 1 juta ton.
Menyikapi polemik tersebut, Presiden Jokowi akhirnya mengungkapkan bahwa sudah hampir tiga tahun Indonesia tidak impor beras. “Saya pastikan bahwa Indonesia tidak akan impor beras sampai bulan Juni 2021. Kita tahu, kita tidak impor beras selama tiga tahun terakhir ini,” ujar Jokow saat memberikan keterangan di Channel Youtube Sekretariat Presiden.
Lebih lanjut, Jokowi mengkonfirmasi bahwa memang saat ini sedang ada MoU dengan Thailand dan Vietnam. Namun demikian, rencana impor beras dari Thailand dan Vietnam itu hanya untuk berjaga-jaga, karena situasi pada saat pandemi penuh dengan ketidakpastian.
“Saya tegaskan kembali, berasnya belum masuk ke Indonesia,” kata Jokowi
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan oleh MENARAnews melalui data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia ternyata melakukan impor beras dari tahun 2000 hingga 2019. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintahan Presiden Joko Widodo mengimpor beras hingga tahun 2019
Tercatat jumlah impor beras sepanjang tahun 2000 hingga 2019 bersifat fluktuatif, yang artinya terdapat tahun dimana Indonesia mengimpor beras secara besar-besaran hingga jutaan ton, namun ada juga yang hanya mencapai ratusan ribu ton.
Data BPS menunjukkan bahwa pada tahun 2018, Indonesia terakhir kali melakukan impor beras besar-besaran, yaitu mencapai 2.253.824 ton atau setara dengan 1037 miliar dollar AS. Namun pada tahun 2019, jumlah impor beras Indonesia menurun drastis, yaitu mencapai 444.508 ton atau setara dengan 184,2 juta dollar AS.
Pada tahun itu, impor beras terbanyak dari Pakistan, yaitu mencapai 182.564 ton. Myanmar berada dalam posisi kedua dalam hal negara yang mengekspor beras ke Indonesia, yaitu sebanyak 166.700 ton. Sementara itu, Thailand dan Vietnam yang selama ini menjadi langganan Indonesia, juga mengalami penurunan, yaitu hanya sekitar 33.133 ton dari Vietnam dan 53.278 ton dari Thailand
Berikut pernyataan Presiden Joko Widodo di Channel Youtube Sekretariat Presiden
(AF)