MENARAnews.com, Denpasar (Bali) – Ditengah keheterogenan kehidupan bermasyarakat di Bali, dan derasnya perkembangan teknologi, terutama di kalangan generasi muda yang dikhawatirkan dapat mengacaukan karakter kebangsaan penerus bangsa, khususnya generasi muda Islam, Nahdatul Ulama (NU) Pengurus Cabang Kota Denpasar mengadakan kajian umum bertemakan “Urgensi Character Building bagi Pemuda & Santri dalam Meningkatkan Akhlak”. Kajian umum yang menjadikan santri muda sebagai pokok sasaran kajian tersebut, diselenggarakan di Masjid Al-Ikhlas, Denpasar, Jumat (28/2/2020).
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Denpasar, KH Saifuddin Zaini sebagai narasumber dari kajian umum tersebut mengajak generasi muda Islam, agar terus mengembangkan sikap hidup yang menjaga toleransi.
“Toleransi itu menjadi karakter bangsa Indonesia yang memberikan kesempatan beribadah sesuai agama masing-masing,” katanya.
Saifuddin kemudian menyampakan pesan-pesan kepada generasi muda Islam dalam menghadapi tantangan hidup dalam masyarakat yang heterogen dengan menjunjung tinggi apa yang disebut akhlak Indonesia
Menurutnya, toleransi antar umat beragama jangan diartikan mencampuradukkan ajaran agama satu dengan lainnya. Tetapl, bagaimana sikap hidup untuk saling menghormati menghargai peribadatan masing-masing.
“Makanya MUI sekarang mulai membenahi kalau untuk menyampaikan salam cukup satu salam saja, sesuai agama masing-masing” katanya mencontohkan.
Selain itu, genarasi muda Islam agar bisa melakukan adaptasi dimana berada dan menghormati kearifan lokal.
Tak kalah pentingnya, bagaimana generasi muda mempertebal semangat kebangsaan atau memperkuat NKRI.
Selain itu, diharapkan genarasi muda Islam menjauhi atau menghindari cara-cara kekerasan atau gerakan radikal.
Yang penting juga ditanamkan adalah memegang teguh toleransi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
“Inilah akhlak yang harus dikembangkan sehingga generasi muda Islam menjadi warga bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan,” tegasnya. (DI)
Editor: N. Arditya