MENARAnews, Pandeglang (Banten) – Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Pandeglang dalam rangka penyerahan sertifikat tanah obyek reforma agraria di Pendopo Pandeglang.
Kegiatan diikuti sekitar 300 orang diantaranya Bupati Pandeglang Irna Narulita, Gubernur Banten Wahidin Halim, Kepala BPN Banten Andi Tenri Abeng, dan ratusan warga penerima sertifikat.
Menteri Sofyan mengatakan bahwa salah satu program Reforma Agraria, yaitu penataan kembali dan kepastian hukum terhadap tanah masyarakat. Selama ini banyak tanah masyarakat tidak ada sertifikatnya apalagi sebelumnya pengurusan sertifikat sulit dilakukan padahal sudah mengeluarkan banyak biaya. Hal itu pernah dirasakan juga oleh Presiden Jokowi sehingga ketika Jokowi jadi Presiden, Presiden Jokowi memerintahkan Menteri Agraria untuk mempercepat pengurusan sertifikat untuk masyarakat.
“Ada orang yang ngurus sertifikat kadang sampai bertahun-tahun, bahkan ada yang uangnya habis tapi sertifikat tak keluar,” bebernya.
Ia menjabarkan, sekitar 235 sertifikat tanah hasil dari program redistribusi tanah dibagikan kepada masyarakat Provinsi Banten, termasuk 100 hektar tanah diberikan kepada Komando Pasukan Khusus (Kopasus) untuk dijadikan tempat latihan.
Selain program redistribusi tanah, kedatangan Menteri Sofyan ke Banten juga dalam rangka program konsolidasi tanah yang berjumlah 225 sertifikat.
“Program redistribusi tanah merupakan pekerjaan yang besar karena penguasaan tanah di Indonesia sangat tidak adil, ada sebagian orang menguasai tanah yang sangat luas tetapi banyak masyarakat tidak memiliki tanah,” tegasnya.
Ditambahkan Sofyan, pihaknya meminta masyarakat yang mendapatkan sertifikat agar memanfaatkan secara baik sertifikat tanah tersebut.
“Kalau mau digunakan untuk jaminan bank, Pak Presiden mengingatkan, apakah bisa bayar atau tidak. Kalau bisa mengembalikan, boleh pinjem. Kalau tidak bisa, lebih baik jangan pinjam,” tutupnya. (IN)