MENARAnewa, Jayapura ( Papua ) – Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) Provinsi Papua mengutuk keras aksi teror Bom yang terjadi di tiga gereja di Surabaya pada Minggu pagi, 13/5/2018.
“Saya pikir kalo memang ada embel – embel ajaran Islam atau ada embel – embel nama – nama islam itu dengan tegas saya mengatakan itu bukan ajaran islam,” ujarnya.
Menurutnya, Ajaran islam itu yang pertama adalah dakwa atau ajaran yang selalu mengedepankan saling menghormati diantara mahluk Tuhan. Mahkluk Tuhan itu ada yang bernyawa dan ada yang tidak bernyawa. Kita diperintahkan oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW untuk menghormati dan menjaga gunung, menjaga laut dan memelihara alam ini itulah ajaran islam.
Kita juga diperintahkan oleh Allah SWT untuk menghormati semua mahkluk tidak memandang agama, suku, warna kulit dan ras dan itu disampaikan oleh Allah dalam Al’quran yang artinya, sesungguhnya kami kata Allah telah menciptakan kalian semua laki- laki dan perempuan dan Sesungguhnya kami telah menciptakan kalian berbangsa – bangsa dan bersuku- suku untuk saling menghargai saling mencintai dan bersilatuhrahmi dan saling kenal mengenal diantara seluruh ummat manusia yang ada.
“Jadi kalo memang teror – teror itu saya sebagai ketua MUI jangan pernah kaitkan dengan islam. Itu islam yang hanya digunakan untuk teror atas nama agama islam. Jadi saya sebagai ketua MUI mengutuk keras dengan alasan apapun tidak dibenarkan melakukan kekerasan apa lagi menebar teror dimana – mana,” tegasnya. Saat dihubungi melalui sambungan selulernya.
Saya menghimbau kepada seluruh ummat islam yang mempunya paham – paham yang ekstrime yang ada di Papua harus bisa memahami bahwa Papua adalah bagian dari NKRI. Indonesia itu sudah final asasnya adalah Pancasila.
Oleh karena itu tidak ada ruang sedikitpun untuk teman – teman yang berpikir ekstrim, yang berpandangan sempit dan berpandangan keras terhadap diluar islam. Saya harap di Papua tidak ada lagi cukup kita mengambil pelajaran dari daerah – daerah yang lain. Saya mengharapkan di Papua harus islam yang rahmatan lilalamin.
Saya mengharapkan isu- isu yang ada diluar itu terutama yang di Surabaya tidak di bawa ke Papua, cukup di Surbaya saja. Mari kita yang di Papua ini menjaga toleransi antar umat beragama. Kita serahkan Semua problematika kasus itu ke pihak yang berwenang dalam hal ini pihak kepolisian untuk melaksanakan itu.
Kita di Papua tidak usah termakan atau terpengaruh dengan isu- isu yang ada di luar mari kita menjaga keamanan dan toleransi. Biar isu- isu diluar itu tidak menyebar ke Papua. ( Surya )