MENARAnews, Pandeglang (Banten) – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) menyebutkan, setidaknya dibutuhkan anggaran sebesar Rp 1.4 triliun untuk menuntaskan kondisi jalan di Pandeglang. Biaya itu untuk membangun sekitar 33 kilometer jalan di Pandeglang yang rusak parah dan membenahi 29 persen jalan yang masuk kategori rusak sedang.
Kepala Dinas PUPR, Girgijantoro menyebutkan, dari 683 kilometer jalan milik Pandeglang, hanya 38 persen yang dikategorikan dalam kondisi baik.
“Kondisi jalan yang baik 38 persen dari total 683 km jalan milik kabupaten. Kalau dihitung, masih butuh anggaran sebesar Rp 1.4 triliun untuk menuntaskan kondisi jalan di Pandeglang. Karena kategori jalan sedang hanya 29 persen, sisanya rusak ringan dan berat,” ujarnya, Senin (26/3/2018).
Girgi mengatakan, tahun lalu pihaknya sudah membangun 65 kilometer jalan yang didominasi pembangunan jenis betonisasi. Sedangkan tahun ini, dengan anggaran Rp1 21 miliar, pihaknya harus membangun jalan sepanjang 33 kilometer.
“Memang pembangunan ditahun 2018 mengalami penurunan. Karena anggaran untuk DPUPR turun, baik dari DAK maupun Bankeu (Bantuan Keuangan),” jelasnya.
Diterangkan Girgi, dari total 33 kilometer pembangunan tahun ini, difokuskan untuk wilayah tengah dan selatan Pandeglang dengan mayoritas betonisasi. Menurutnya, dua wilayah itu yang saat ini diutamakan, lantaran memiliki kondisi jalan yang buruk dan banyak mengalami kerusakan berat.
“Karena memang kondisi jalan di situ yang butuh pembangunan. Di sana banyak jalan yang buruk dan rusak berat. Kalau di utara sudah relatif bagus meski ada beberapa jalan yang buruk, namun tidak banyak,” sambungnya.
Puluhan kilometer jalan yang dibangun tahun ini tambah Girgi, untuk menunjang berbagai aspek. Hanya saja dirinya menyatakan bahwa pembangunan jalan tersebut tidak difokuskan untuk menunjang aspek pariwisata.
“Kalau untuk kearah pariwisata, sebagian besar jalannya milik Pemprov dan nasional,” tandasnya. (IN)