Salah satunya BIN, kata Boni telah memainkan peran sentralnya dalam menjaga Pancasila, UUD 45, dan Bhinneka Tunggal Ika dari acaman radikalisme.
“Salah satu keberhasilan BIN sepanjang 2017 adalah menyajikan informasi yang akurat terkait pengamanan pilkada serentak 2017,” kata Boni dalam Diskusi Publik di Hotel Aryaduta Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu (13/12).
“Ketika itu, tak ada kepastian apakah pilkada serentak berlangsung aman dan tertib. Namun, BIN berhasil menggali informasi sampai ke akar-akarnya untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan oleh Presiden,” tambahnya.
Selain BIN, Boni juga mengatakan bahwa Polri dibawah kepeminpinan Tito Karnavian berhasil melawan radikalisme.
“Kepemimpinan Tito yang tegas menjadikan Polri sebagai institusi yang sukses dalam memberi rasa aman kepada publik dan menekan radikalisasi dalam proses politik pilkada 2017 dan dalam berbagai gelombang aksi politik yang mengatasnamakan agama,” katanya.
Tidak ketinggalan, kata Boni TNI juga berada di barisan depan dalam menjaga empat pilar dari ancaman kelompok radikal.
“Gatot juga memperkuat barisan militer untuk mengkawal keamaan politik dalam negeri terkait dengan isu-isu Pilkada, mulai dari Pilkada serentak tahun 2015 dan Pilkada DKI-Jakarta yang cukup menyita perhatian seluruh warga Indonesia dan warga global,” ucapnya.
Terakhir ungkap Boni, adalah MPR RI melalui Program Empat Pilar, MPR sebagai lembaga tinggi negara telah berjasa dalam melawan arus radikalisasi sepanjang tahun 2017.
Menurutnya. sosok Oesman Sapta selaku Wakil Ketua MPR RI berhasil meneruskan cita-cita dari penggagas Empat Pilar, yaitu Alm. Taufik Kiemas.
“MPR aktif mengkampanyekan Empat Pilar ke seluruh pelosok negeri dengan memberdayakan para mahasiswa di kampus, LSM, dan kelompok masyarakat adat,” tandasnya. (MR)