MENARAnews, Palangka Raya (Kalteng) – Merupakan sejarah baru, sekitar 25.000 lebih civitas akademika dan seluruh pimpinan perguruan tinggi se Kalimantan Tengah yakni 13 Kabupaten dan 1 Kota bersama-sama melakukan aksi kebangsaan perguruan tinggi melawan radikalisme dalam momentum peringatan hari sumpah pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober 2017 nanti.
Kegiatan yang digagas oleh seluruh pimpinan perguruan tinggi dengan tujuan mempertegas sikap perguruan tinggi se-Indonesia bersama civitas akademika di masing-masing kampus untuk melawan radikalisme dan intoleransi serta sebagai benteng bagi Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.
Sekaligus bertujuan untuk mensosialisasikan secara lebih luas di kalangan civitas akademika khususnya dan masyarakat secara umum mengenai isi deklarasi kebangsaan perguruan tinggi melawan radikalisme ini, nantinya akan dipusatkan di satu titik lokasi yakni di lapangan Senaman Mantikei Jl. A. Yani Kota Palangka Raya.
Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Palangka Raya (UPR) Bambang S. Laut sekaligus sebagai Steering Commitee (SC) alias panitia pengarah di Wilayah Kalteng ketika diwawancarai usai melakukan rapat pertemuan terkait aksi kebangsaan bersama pimpinan perguruan tinggi dan mahasiswa menjelaskan, kegiatan yang digagas oleh perguruan tinggi ini merupakan aksi dari tindak lanjut dari kegiatan Deklarasi di Nusa Dua Bali pada tanggal 25-26 September 2017 kemarin.
“Kegiatan kuliah akbar dan orasi yang akan diikuti 25.000 civitas akademika dan pimpinan perguruan tinggi ini tidak hanya dilakukan di Kalimantan Tengah saja, tapi dilakukan secara serentak di seluruh Provinsi yang ada di Indonesia. Kita berharap dengan aksi ini, NKRI, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan UUD 45 tetap dipertahankan,” jelas Bambang, Rabu (18/10) di Palangka Raya.
Dirinya juga berkeinginan agar tidak ada paham radikalisme di “Bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila” ini. Kegiatan ini ujarnya menambahkan, murni inisiasi dari perguruan tinggi yang ada. Namun masih tetap berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah serta jajaran instansi ataupun lembaga terkait.
Ketika disinggung pertanyaan terkait sejauhmana ancaman radikalisme yang ada di Kalteng khususnya berdasarkan sudut padang akademis, Bambang menjelaskan, pihaknya hanya berkeinginan bagaimana seluruh civitas akademika dan pempinan perguruan tinggi memiliki kebulatan tekat satu nusa, satu bangsa, satu tanah air, dan satu tanah air.
“Kalau radikalisme yang terjadi di tengah masyarakat khususnya di Kalteng sendiri, saya pikir tidak terlalu nampak. Hanya saja melalui kegiatan ini kita ingin menunjukkan, kita menolak adanya upaya seseorang untuk menyebarkan paham-paham radikalisme di wilayah Kalteng,” paparnya menambahkan.
Mengenai persoalan teknis pelaksanaan, dirinya mengatakan lebih dalam, untuk perguruan tinggi yang ada di 13 Kabupaten seperti Pangkalan Bun, Sampit, Kapuas, dan lain sebagainya, akan di undang hadir dalam kegiatan yang diselenggaran di lapangan senaman mantikei nantinya. Kehadiran perguruan tinggi di Kabupaten ini merupakan wujud kebersamaan seluruh perguruan tinggi di Kalteng.
“Kabarnya salah satu Menteri akan menghadiri kegiatan kita nanti. Saya belum tau nama menterinya siapa. Tapi kita akan terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Pusat, dengan harapan ketika Menteri hadir, bisa menjadi keynote speaker serta dapat memayungi aktivitas teman-teman mahasiswa dalam rangka menjaga NKRI kedepannya,” pungkasnya lebih dalam lagi.
Berkenaan dengan teknis pelaksanaan kegiatan Aksi Kebangsaan Perguruan Tinggi Melawan Radikalisme seperti apa nantinya di lapangan, Elisaie Subandie selaku Organizing Committee (OC) Wilayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat ketika diwawancarai menyampaikan hal yang sama, kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 2017 ini nanti merupakan tindak lanjut aksi deklarasi Kebangsaan di Bali.
“Tugas dari OC sendiri melakukan koordinasi dengan stakeholder, mengatur kegiatan pelaksanaan sehingga berjalan dengan baik. Di Bali kawan-kawan sepakat akan diupayakan menghadirkan salah satu Menteri hadir di masing-masing Provinsi di Indonesia,” jelas Elisaie.
Kegiatan ini lanjutnya menambahkan, akan dilaksanakan pada sore hari yakni mulai dari jam 14:00 WIB sampai dengan 17:00 WIB dengan maksud agar agenda kegiatan tidak berbenturan dengan kegiatan Pemerintah Daerah. Dan masing-masing kampus se Kalimantan Tengah akan menghadirkan pesertanya untuk mengikuti kegiatan kuliah akbar dari pimpinan perguruan tinggi dan orasi dari civitas akademika.(arli)
Editor : Hidayat