MENARAnews, Pandeglang (Banten) – Rencana pelaksanaan pertandingan Cabang Olahraga (Cabor) Tenis Meja dalam ajang Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) Pandeglang Ke-V diwarnai keributan. Sekitar 20 orang perwakilan kecamatan peserta Tenis Meja menolak untuk pindah tempat bertanding.
Sedianya pertandingan akan digelar di gedung Graha Pancasila (GP) Pandeglang. Namun panitia memutuskan lokasi pertandingan dialihkan ke SMKN 2 Pandeglang secara mendadak. Mengetahui arena pertandingan akan dipindahkan, puluhan perwakilan kecamatan menolak keras rencana tersebut.
Perwakilan Kecamatan Labuan, Adi Yahya beralasan, penolakan tersebut disebabkan masalah pencahayaan di SMKN 2 yang minim. Cahaya matahari yang masuk, justru akan mengganggu pemain karena silau. Kemudian lantai keramik juga dipersoalan, karena dikhawatirkan akan mencederai pemain.
“Soal jarak lokasi bertanding dengan tempat membeli konsumsi yang jauh juga cukup merepotkan. Parahnya lagi, hingga Kamis dini hari, panitia juga belum memasang meja untuk pertandingan dengan alasan masih ada Cabor lain yang bertanding di gedung GP,” keluhnya, Jumat (13/10/2017).
Menurutnya, hal itu menunjukkan ketidaksiapan panitia dalam menyelenggarakan event olahraga 4 tahunan tersebut. Oleh karenanya, permasalahan ini harus menjadi evaluasi Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), agar kedepannya kegiatan Porkab tidak carut marut. Andai panitia tetap memaksakan untuk menggelar pertandingan di SMKN 2, maka ia bersama perwakilan kecamatan lain mengancam batal bertanding.
“Karena ini sudah menjadi intruksi bupati, dan Kadispora pada saat teknikal meeting sudah mengintruksikan di Graha Pancasila tidak di SMKN 2 Pandeglang. Kita perwakilan dari Cabor Tenis Meja, sepakat untuk menolak pertandingan dilakukan disana (SMKN 2 Pandeglang). Perencanaannya kurang,” kata Adi yang tak dapat menyembunyikan kekesalannya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Cabor Tenis Meja Tubagus Gesang mengatakan, pemindahan lokasi pertandingan Tenis Meja yang mendadak, atas arahan Kepala Dispora. Soalnya, jika Cabor Tenis Meja dipaksakan digelar di gedung GP, maka akan merelakan Cabor lain untuk dialihkan.
Gesang menyampaikan, alasan lain yang membuat arena Cabor Tenis Meja dipindahan, karena menyangkut area pertandingan yang dinilai tidak mencukupi u tuk menampung 10 pertandingan. Karena kapasitas di GP, hanya memungkinkan menggelar 3 pertandingan disaat yang bersamaan.
“Hal itu akan menyita waktu panjang dan biaya besar, tak cukup digelar 10 hari. Sehingga panitia memutuskan untuk memindahkan lokasi ke SMKN 2 Pandeglang. Mengingat, disekolah tersebut mempunyai lahan bertanding yang luas, bisa sampai 10 pertandingan,” ujarnya.
Mantan Camat Saketi itu mengaku tidak akan ambil pusing soal protes yang dilayangkan. Pihaknya bersikukuh bahwa lokasi pertandingan tetap harus dipindahkan.
“Kalau kita paksakan disini (GP) tidak akan berjalan tenis meja ini. Kalau mereka tidak mau bertanding silahkan saja karena jika dipaksakan di sini juga tidak akan berjalan,” terangnya. (IY)